Ranieri: Lihat Leicester, Klub Besar Kini Gugup

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Senin, 08 Feb 2016 11:56 WIB
Leicester City musim ini diklaim sang manajer telah membuat tim-tim elite Inggris gugup. Namun, manajer asal Italia itu ingin Vardy dkk seperti pemanjat tebing.
Juru taktik asal Italia, Claudio Ranieri, telah membuat leicester kini menjelma menjadi tim fenomenal. (Reuters/Andrew Yates)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, mengatakan timnya kini dapat bermain lepas tanpa beban dan rasa tegang.

Ranieri mengatakan klub-klub besar yang biasanya difavoritkan dapat memenangkan Liga Primer Inggris (EPL) sekarang sedang gusar dengan penampilan timnya. Bagaimana tidak, terakhir The Foxes baru saja mengalahkan Manchester City dengan skor 1-3 di hadapan lebih dari 54 ribu Stadion Etihad (6/2).

Tentu saja klub-klub besar tentu gugup terhadap penampilan kami, tapi itu bukan masalah bagi saya," kata Ranieri seperti yang dikutip dari The Guardian, Senin (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Foxes saat ini berada di puncak klasemen sementara EPL dengan perolehan 53 poin.

Setelah mengalahkan ManCity, skuad Ranieri berikutnya akan menghadapi Arsenal, pada 14 Februari mendatang di Stadion Emirates.

"Bagi Leicester, tekanan di EPL ada di awal musim. Namun sekarang tekanan itu ada di tim lain yang menghabiskan banyak uang untuk memenangkan Liga Primer, Liga Champions."

"Kami menikmati performa kami di EPL. Kami harus bermain seperti semangat yang kami miliki -- maka hasil akhir tidaklah penting. Jika penampilan kami baik, saya sangat senang."

Ranieri merasa percaya diri dan yakin timnya dapat bermain tanpa rasa tegang karena timnya aman dari ancaman degradasi. Menurut Ranieri, pengalaman bertahan dari ancaman degradasi pada musim lalu telah membuat Jamie Vardy dkk makin berkembang.

"Saya menikmati keadaan sekarang dan juga seharusnya para pemain pun demikian. Kami ingin mereka untuk berlatih seperti saat mereka bertanding. Penting bagi kami untuk konsentrasi dan tidak sombong," ucap manajer berusia 64 tahun asal Italia tersebut.

Salah satu hal untuk menjaga tetap rendah hati itu adalah dengan menerapkan falsaffah seperti halnya seorang pemanjat tebing.

"Jadi penting untuk tidak melihat ke bawah atau di belakang Anda. Jika Anda melihat ke bawah, Anda akan merasa: 'Ya Tuhan! Lihatlah kami berada sekarang!'" katanya. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER