Jakarta, CNN Indonesia -- Tekanan di pundak manajer Manchester United, Louis van Gaal, semakin besar setelah Setan Merah menderita kekalahan ke-11 di seluruh kompetisi.
Manajer asal Belanda itu tak mampu berbuat banyak saat menyaksikan tim asuhannya dipermalukan FC Midtjylland pada leg pertama babak 32 besar Liga Eropa, Jumat (19/2) dini hari WIB.
Hasil itu membuat desakan agar Van Gaal mundur menguat, termasuk dari salah satu mantan penggawa ManUtd, Arnold Muehren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya (Van Gaal seharusnya mundur), tapi dia mengatakan tak ingin mundur. Saya pikir dia akan melihat hal itu sebagai kerugian besar," ujar mantan pemain timnas Belanda itu seperti dilansir
FourFourTwo.
"Mereka (ManUtd) membiarkannya menggelontorkan banyak uang. Orang-orang juga telah menjual banyak pemain. Tapi di samping semua itu, sebuah klub seperti ManUtd seharusnya selalu bersaing untuk meraih trofi."
Muehren yang membela ManUtd pada musim 1982-85 juga merasa banyaknya pemain yang keluar masuk di Setan Merah membuat permainan tim menjadi tidak stabil.
Selain itu, Muehren juga menyoroti 'tekanan dari luar' yang muncul dari media-media Inggris, yang siap menyorot setiap kali Van Gaal melakukan kesalahan.
"Dia (Van Gaal) selalu meraih kesuksesan dimanapun, tetapi media di Inggris juga membuat pekerjaan lebih rumit," ujar Muehren menambahkan.
"Jurnalis di sana menanti setiap kali ManUtd melakukan kesalahan sehingga dapat menulis hal negatif tentang Louis. Saya mendapat kesan ini semua menjadi peperangan antara Louis gan media, sehingga ketika saya membaca berita saya berpikir 'Apa yang terjadi di sini?'
(vws)