Jakarta, CNN Indonesia -- Willy Caballero mendapat tekanan besar jelang laga final Piala Liga antara Manchester City lawan Liverpool. Namun Caballero sukses mengakhiri tekanan itu dengan pujian di tangan.
Sejumlah suporter City meminta manajer City Manuel Pellegrini untuk menghentikan kebiasaannya memainkan Caballero untuk final Piala Liga. Performa buruk Caballero yang kebobolan lima gol saat menghadapi Chelsea minggu sebelumnya jadi alasan kuat untuk aksi protes tersebut.
Namun Pellegrini tetap memegang janjinya untuk menurunkan Caballero. Kiper berkepala plontos itu pun kemudian menjelma jadi pahlawan pada duel adu penalti di akhir pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemenangan yang sangat luar biasa. Bagi saya, jelas minggu ini merupakan minggu yang berat namun saya terus bertekad untuk menang bagi mereka yang tetap memberikan dukungan untuk City."
"Jelas kemenangan kali ini sangat emosional bagi saya dan juga keluarga saya," tutur Caballero seperti dikutip dari Manchester Evening News.
Caballero pun menyebut keberhasilannya jadi pahlawan dalam duel adu penalti merupakan salah satu kemenangan yang diimpikan oleh dirinya sebagai seorang kiper.
"Kami berhasil meraih trofi juara di Wembley dan lewat sebuah adu penalti. Bagi kiper, tentu hal ini merupakan sebuah kemenangan yang fantastis."
"Kini kami memiliki trofi juara di tangan dan semua ini tentu untuk pendukung City," kata Caballero.
Seusai pertandingan, Pellegrini sendiri menyebut dirinya tak akan pernah menarik ucapan dan janji yang pernah ia lontarkan untuk memainkan Caballero di dua kompetisi, Piala FA dan Piala Liga.
"Saya lebih baik kalah dibandingkan harus menarik kembali ucapan dan janji yang pernah saya katakan. Kemenangan yang kami dapat hari ini merupakan cara kemenangan yang saya inginkan," tutur Pellegrini.
(ptr)