Jakarta, CNN Indonesia -- Juergen Klopp akan membawa skuatnya, Liverpool, melawat ke kandang Crystal Palace pada malam ini atau Minggu (6/3) siang waktu setempat.
Tahun lalu, sebulan semenjak ditunjuk menukangi Liverpool, Palace telah membuat Klopp merasakan kekalahan pertama di ajang Liga Inggris. Sakitnya, kekalahan itu dirasakan Klopp di hadapan publik sendiri, di Stadion Anfield, 8 November 2015.
Kala itu Liverpool sempat tertinggal oleh gol Yannick Bolasoe pada menit ke-21. Sebelum babak pertama berakhir, Philippe Coutinho mendapatkan
assist dari Adam Lallana dan menyamakan kedudukan. Sayang, tujuh menit jelang waktu normal pertandingan berakhir, sundulan Scott Dann membuat Palace menjadi menang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak akan melupakan pertandingan pertama [kalah] itu. Kami seharusnya tidak kalah. Kami harus merebut poin kami kembali," ujar Klopp seperti dikutip dari
Goal jelang laga di Selhurst Park pada malam ini WIB.
Untuk menghadapi laga di kandang Palace, Klopp mengaku memiliki rahasia. Dan, rahasia itu sudah diciptakan saat menekuk Manchester City 3-0 di Anfield.
Rahasia itu adalah 'Marahlah, dan ambil kembali kemenangan yang telah direbut.' Itulah, kata Klopp, yang ia gunakan saat masih menjadi arsitek Borussia Dortmund. Hal yang sama yang juga dilakukannya di Inggris bersama Liverpool.
Di kandang Palace, Klopp mungkin marah karena ia akhirnya meraskaan kekalahan untuk pertama kali di Inggris--bahkan di hadapan publik Anfield yang berharap padanya membawa perubahan. Bagi skuat
The Reds yang lain, berlaga di Selhurts Park menyimpan benih 'dendam'.
Pada musim 2013/14, kesempatan Liverpool untuk juara menjauh setelah bermain imbang dengan Palace 3-3 di stadion yang akan menjadi arena pertandingan malam ini. Sekitar delapan pemain dari laga itu masih berada di Liverpool saat ini.
"Kemarahan di dalam olahraga itu bagus," kata Klopp. "Melawan Cryastal Palace, ada alasan untuk memukul [mereka] kembali. Crystal Palace hanyalah fisik belaka. Namun, mereka memberi and, dalam dua menit pertama, 500 alasan untuk marah."
(kid)