Fletcher, Pengkhianat atau Pembalasan yang Manis

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2016 12:25 WIB
Darren Fletcher tak dipakai Louis van Gaal sehingga memilih hengkang ke West Brom. Di klub baru itu ia mendapat peran sentral, jadi kapten, dan mengalahkan MU.
Setelah pindah dari Manchester United, Darren Fletcher kini menjadi figur sentral di tim West Bromwich Albion yakni menjadi kapten tim. (Reuters / Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Samuel Rondon adalah pencetak gol kemenangan West Bromwich Albion atas tim tamu Manchester United, Minggu (6/3). Namun yang menjadi sorotan bukanlah penyerang internasional Venezuela tersebut.

Sosok yang menjadi sorotan adalah Darren Fletcher, mantan pemain tim junior dan juga senior di Manchester United itu membela West Brom sejak Februari 2015.

Seperti dilansir media Inggris, Metro, sebagian suporter ManUtd menuding Fletcher sebagai pengkhianat. Pasalnya, mereka menilai pria asal Skotlandia itu melakukan simulasi sehingga membuat Juan Mata mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-27.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terusirnya Mata itu membuat Manajer ManUtd Louis van Gaal mendorong Anthony Martial sebagai target man, sementara penyerang muda yang sedang naik daun Marcus Rashford digeser lebih ke kanan.

Hasilnya, pemuda berusia 18 tahun itu terlihat bermain kurang baik. Apalagi Van Gaal kemudian menerapkan taktik bertahan.

"Itu adalah keputusan wasit," tegas Fletcher yang menolak disalahkan seperti dikutip dari Sky Sports, Senin (7/3).

"Saya mencoba untuk melepas tendangan bebas cepat dan dihalangi dan kemudian mencoba untuk memulai sebuah serangan balik dan dilanggar. Itu adalah keputusan wasit."

Pada babak pertama Juan Mata mendapatkan dua kartu kuning dari wasit Mike Dean dalam rentang waktu singkat yakni tiga menit. Diakui Fletcher unggul dalam jumlah pemain mampu membantu timnya menekan pertahanan Manchester United dan memenangkan laga.

"Saya menolaknya karena [kartu merah] itu adalah hal yang mendadak dalam pertandingan. Itu adalah reaksi otomatis, anda tak ingin melihat siapapun diusir [dari lapangan]," ujar pria berusia 32 tahun.

Manchester United adalah rumah pertama Fletcher sebagai pesepak bola profesional. Ia ditarik ke tim junior ManUtd dari klub Skotlandia Tynecastle FC pada musim panas 2000. Semusim bersama tim junior, Manajer ManUtd kala itu, Sir Alex Ferguson mengangkat Fletcher ke tim utama pada musim panas 2001.

Namun, perlu menunggu hingga musim berikutnya bagi Fletcher untuk melakoni debut. Pada 12 Maret 2003, Fletcher yang masih berusia 19 tahun dimasukkan Ferguson mengganti David Beckham dalam laga Liga Champions melawan FC Basel.

Sepanjang kariernya di Old Trafford, Fletcher telah bermain 338 kali di semua kompetisi, mencetak 24 gol, dan menyumbang 27 assists. Dari sekitar 23 ribu menit waktu bermain, Fletcher mengoleksi 26 kartu kuning dan empat kartu merah.

Ia memilih hijrah ke West Brom ketika kontraknya berakhir karena tak masuk dalam hitungan Van Gaal. Sejak menukangi ManUtd, Van Gaal memainkan Fletcher sebanyak 12 kali--tujuh kali sebagai pemain pengganti dan dua kali diganti.

Fletcher mengatakan dirinya sempat frustrasi ingin merekam kemenangan atas ManUtd. Namun, lanjut Fletcher, dirinya tetap berharap ManUtd bisa sukses di musim ini.

"Saya harap mereka kembali dan lanjut untuk mencapai empat besar, tetapi tetap pikiran utama saya saat ini adalah bersama West Brom," kata Fletcher.

Di tim dengan julukan The Baggies, Fletcher bukan hanya mendapatkan kesempatan bermain. Namun, bukan hanya kesempatan bermain, Fletcher mendapatkan posisi figur sentral sebagai kapten tim.

"Hebat bisa memiliki pemain seperti Darren Fletcher di dalam grup. Fletch adalah [tipikal pemain] konservatif. Tidak banyak pemain yang seperti dia saat ini," kata Manajer West Brom Tony Pulis seperti dikutip dari Birmingham Mail.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER