Jakarta, CNN Indonesia -- Fan Manchester United lolos dari sanksi UEFA. Itu menyusul aksi suporter Setan Merah yang menyanyikan tragedi Hillsborough saat tim kebanggaan mereka bersua Liverpool pada leg pertama babak 16 Besar Liga Europa, 10 Maret sore waktu setempat di Stadion Anfield.
Saat itu ManUtd kalah dari Liverpool 2-0. Sepanjang laga, suporter tim tamu menyanyikan yel tragedi Hillsborough.
Seperti diketahui, tragedi itu merupakan insiden antara Liverpool dan Nottingham Forest pada 1989 di semifinal Piala FA 1989 yang menewaskan 96 penonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Komite Disiplin UEFA tidak menjatuhkan sanksi karena yel itu tidak disebutkan dalam pertandingan resmi.
ManUtd sendiri telah mengutuk aksi yang dilakukan suporternya tersebut. "Posisi Manchester United selalu jelas, nyanyian yang merujuk pada tragedi bersejarah, tak mendapat tempat dalam pertandingan dan tidak memiliki nilai-nilai yang diusung klub," demikian ujar juru bicara ManUtd, seperti dilaporkan Eurosport.
"Kami tengah dalam diskusi dengan fan kami untuk meminta dukungan agar mencegah tindakan semacam ini laga ke depannya."
Sebelumnya, pihak kepolisian Merseyside menerima laporan komplain pada Jumat (11/3) atas nanyian fan ManUtd. Para suporter Setan Merah menyebut mantan striker timnya menjijikkan dan melabeli gelandang Liverpool, Ray Houghton, sebagai pria mengerikan.
Sedangkan pada akhir pertandingan, Kamis (10/3), dilaporkan pula fan ManUtd memfokuskan nyanyian pada tragedi berdarah Heysel. Peristiwa itu menewaskan 39 fan sebelum laga Piala Europa 1985 antara Juventus melawan Liverpool.
Ini bukan kali pertama nanyian bernada mengejek itu dilakukan. Salah satunya saat suporter Liverpool menyanyikan tragedi kecelakaan pesawat terbang Munich yang diklaim menewaskan 23 nyawa, separuhnya adalah skuat ManUtd, pada Piala Europa 1958.
(bac)