Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Italia kini tengah menindaklanjuti kasus pengaturan skor terkait dengan judi sepak bola di negara tersebut. Dua orang ini adalah mantan petenis profesional, Potito Starace dan Daniele Bracciali, saat ini sedang menghadapi tuntutan terkait kasus tersebut.
Kedua orang ini pun menolak melakukan perbuatan yang dituduhkan jaksa penuntut umum dan akan diadili pada Mei nanti. Namun dari hasil pengembangan, pihak penyelidik mengklaim bakal ada sejumlah tersangka lainnya.
Jaksa penuntut umum, Roberto di Martino, pun meminta Unit Integritas Tenis (TIU), menyelidiki lusinan petenis lainnya di luar Italia. "Tentu saja jika petenis asing ini adalah orang Italia, dia pasti sudah akan diinterogasi," ujar Di Martino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka harus memberikan penjelasan."
Di Martino pun mengklaim sudah memiliki barang bukti berupa percakapan di internet dari dua pelaku judi dan sejumlah petenis lainnya.
Kasus judi di olahraga tenis ini terungkap seperti laporan dari BBC dan BuzzFeed pada Januari.
Sebanyak 16 pemain yang kesemuanya masuk di atas peringkat 50 dunia sudah diincar TIU terkait kasus pengaturan skor di dunia tenis.
Dugaan itu pada mulanya kepada mantan oetenis dunia dari Australia, Nick Lincahl yang mengaku bersalah pada Januari dalam turnamen kecil di 2013 silam.
Di Martino bahkan mencurigai lebih dari 30 pertandingan, termasuk di Wimbledon dan Perancis Terbuka, juga sudah tercemar pengaturan skor. "Menariknya, mereka bukan dari petenis-petenis lapis kedua, tapi dari petenis ternama," ucapnya.
(bac)