Jakarta, CNN Indonesia -- Paul Pogba disebut sebagai bintang masa depan Perancis namun performanya bersama 'Les Blues' dalam beberapa laga persahabatan mengundang kritikan. Pelatih Perancis, Didier Deschamps pun menjadi benteng dan melindungi Pogba dari kritikan tersebut.
Nama Pogba meroket ke jajaran pesepakbola elit Eropa setelah tampil gemilang bersama Juventus di dua musim terakhir. Pada tahun lalu, Pogba pun memenangkan penghargaan Golden Boy Award, pengakuan bahwa ia adalah pemain muda terbaik Eropa tahun lalu.
Pada laga lawan Belanda, Pogba dianggap tampil kurang menggigit dan tak berada pada level permainan yang sering ia tunjukkan ketika berkostum Bianconeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deschamps pun meminta para kritikus untuk bersabar dan tak terus menyerang Pogba.
"Pogba selalu menempatkan standar pada titik yang tinggi. Jadi banyak orang yang selalu berharap ia tampil spektakuler dan menentukan di tiap pertandingan."
"Saya sendiri tak pernah mengharapkan sosok Pogba mencetak 2-3 gol dalam sebuah pertandingan," ucap Deschamps seperti dikutip dari France Football.
Menurut Deschamps, publik harus menyadari bahwa kemampuan Pogba adalah menciptakan kreativitas dan alur serangan dari lini tengah dan bukan berperan sebagai mesin gol tim.
"Pogba bermain secara kolektif sebagai bagian dari sebuah tim dengan pemain lainnya yang juga memiliki kualitas hebat," ujar Deschamps.
Deschamps pun kemudian mengingatkan bahwa bila Pogba berada di bangku cadangan pada laga lawan Rusia, hal itu bukanlah sebuah hukuman.
"Pogba pun pernah berada di bangku cadangan sebelumnya, jadi hal itu bukanlah sebuah hukuman untuknya."
"Sebagai pelatih, saya pun butuh melihat performa pemain lainnya. Namun yang pasti, Pogba adalah pemain yang bisa memberikan banyak perbedaan bagi tim. Saya tak pernah meragukan kualitasnya," ucap Deschamps.
(ptr)