Jakarta, CNN Indonesia -- Para pebalap MotoGP akan berada dalam kondisi buta terhadap karakteristik ban belakang mereka ketika menjajal seri kedua musim ini di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Minggu (3/4).
Hal ini disebabkan pemasok ban, Michelin, mengambil keputusan untuk menarik ban belakang baik yang berkompon medium maupun berkompon keras.
Sebagai gantinya, Michelin menyiapkan ban baru yang memiliki kompon medium, tapi dengan konstruksi yang berbeda sama sekali dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan itu diambil setelah adanya insiden pecah ban Scott Redding di sesi latihan bebas keempat, memunculkan spekulasi bahwa ban belakang kompon medium memang tidak layak digunakan di sirkuit bersuhu panas tersebut.
Dengan ban yang benar-benar baru, maka pebalap tidak bisa mengoptimalkan data-data yang mereka dapatkan dari empat kali sesi latihan bebas di dua hari sebelumnya.
Padahal data-data itulah yang diperlukan pebalap untuk mendapatkan pengaturan motor paling baik yang sesuai dengan tantangan masing-masing trek.
Untuk menyiapkan pebalap dengan ban baru, pengelola balapan menyelipkan satu sesi pemanasan tambahan selama setengah jam sebelum balapan, selain sesi pemanasan wajib selama setengah jam.
Dalam total waktu 50 menit itulah para pebalap harus memahami kondisi baru mereka.
Menurut pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, bahkan dengan sesi tambahan pun belum tentu para pebalap bisa mendapat pengaturan ideal.
"Tentu saja (ban) ini tidak diketahui sebelumnya, dan karena alasan inilah kami akan mendapatkan satu sesi ekstra, tapi kemungkinan besar dengan suhu aspal yang tidak terlalu panas dibandingkan dengan ketika kami membalap," kata Pedrosa seperti dikutip dari
Crash.
Hal sama juga dirasakan oleh rekan setim Pedrosa, Marc Marquez.
"Saya kira balapan ini akan merupakan ketidakpastian karena semua orang akan memiliki spesifikasi ban yang berbeda dari yang kami biasa gunakan sepanjang pekan ini. Kami hanya bisa menunggu untuk melihat cara kerjanya," kata Marquez.
(vws)