Hamilton Ingin Tiru Taktik Muhammad Ali
Vetriciawizach | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 16:44 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Juara dunia Formula 1, Lewis Hamilton, mengatakan bahwa ia tidak merisaukan kesuksesan Nico Rosberg merebut dua seri balapan pertama.
Hamilton juga menyebutkan dirinya telah mengetahui trik psikologis untuk memenangi Formula 1 2016 yaitu dengan cara meniru Muhammad Ali ketika memenangi pertarungan melawan George Foreman di Zaire (Kongo) pada 1974 silam.
Pada pertarungan tersebut, Ali sempat mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Foreman, namun pada akhirnya merebut kemenangan dan menganvaskan lawannya.
Taktik seperti inilah yang ingin diulangi Hamilton.
"Anda tidak bisa memenangi semuanya," kata Hamilton setelah finis di posisi ketiga di GP Bahrain, Minggu (3/4), meski ia memulai balapan di grid paling depan, seperti dikutip dari Reuters.
"Memang ini bukan satu hal yang sama, tapi ketika Muhammad Ali bertarung di Rumble In The Jungle, ia membuat orang itu (Foreman) percaya bahwa ia sedang memenangi pertarungan padahal tidak. Jadi sekarang semuanya bisa terjadi."
Hamilton saat ini berada 17 angka di belakang Rosberg di klasemen pebalap. Tapi masih ada masih ada 19 seri lagi yang bisa digunakan Hamilton untuk mengejar ketertinggalannya.
"Pastinya ini adalah sebuah permainan psikologis," kata Hamilton.
"Ini sebuah pertarungan. Saya kira dengan usia dan pengalaman saya, saya berada pada tempat paling solid secara psikologis. Hanya ada sedikit hal yang bisa menggangu saya."
Di Sirkuit Internasional Sakhir, Hamilton mencatatkan waktu putaran tercepat sepanjang sejarah GP Bahrain yang dimulai pada 2004 silam ketika ia menjalani sesi kualifikasi.
Namun Hamilton dengan mudah dilewati Rosberg di tikungan pertama. Ia kemudian tercecer ke posisi ketujuh setelah mobilnya disenggol pebalap Finlandia Valtteri Bottas.
"Sejujurnya saga hanya bersyukur saya bisa meneruskan ke tempat ketiga, mengingat hasilnya bisa sejuta kali lebih buruk dari itu," kata pebalap Inggris itu.
(vws)
Hamilton juga menyebutkan dirinya telah mengetahui trik psikologis untuk memenangi Formula 1 2016 yaitu dengan cara meniru Muhammad Ali ketika memenangi pertarungan melawan George Foreman di Zaire (Kongo) pada 1974 silam.
Pada pertarungan tersebut, Ali sempat mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Foreman, namun pada akhirnya merebut kemenangan dan menganvaskan lawannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda tidak bisa memenangi semuanya," kata Hamilton setelah finis di posisi ketiga di GP Bahrain, Minggu (3/4), meski ia memulai balapan di grid paling depan, seperti dikutip dari Reuters.
Hamilton saat ini berada 17 angka di belakang Rosberg di klasemen pebalap. Tapi masih ada masih ada 19 seri lagi yang bisa digunakan Hamilton untuk mengejar ketertinggalannya.
"Pastinya ini adalah sebuah permainan psikologis," kata Hamilton.
"Ini sebuah pertarungan. Saya kira dengan usia dan pengalaman saya, saya berada pada tempat paling solid secara psikologis. Hanya ada sedikit hal yang bisa menggangu saya."
Di Sirkuit Internasional Sakhir, Hamilton mencatatkan waktu putaran tercepat sepanjang sejarah GP Bahrain yang dimulai pada 2004 silam ketika ia menjalani sesi kualifikasi.
Namun Hamilton dengan mudah dilewati Rosberg di tikungan pertama. Ia kemudian tercecer ke posisi ketujuh setelah mobilnya disenggol pebalap Finlandia Valtteri Bottas.
"Sejujurnya saga hanya bersyukur saya bisa meneruskan ke tempat ketiga, mengingat hasilnya bisa sejuta kali lebih buruk dari itu," kata pebalap Inggris itu.
(vws)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK