Saking Histeris, Celana Zidane Sampai Robek

Jakarta, CNN Indonesia -- Entah apa yang ada dalam pikiran pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, begitu tersadar apa yang terjadi usai dirinya memberi instruksi kepada Cristiano Ronaldo dkk dari pinggir lapangan.

Ya, dalam rekaman video yang sudah menyebar ke dunia maya, celana sang juru taktik itu robek persis di saat ia histeris ketika Madrid meraih peluang emas. Robekan di bagian belakang paha kirinya itu terlihat menganga begitu pelatih berkepala plontos tersebut melompat berputar dari posisi jongkok.

Padahal, saat itu Los Blancos sudah unggul 3-0 (agregat 3-2) atas VfL Wolfsburg di leg kedua Liga Champions. Ronaldo yang mencetak hattrick pada laga itu beberapa kali juga mendapatkan peluang emas.

Pilihan Redaksi Hattrick Ronaldo Bawa Madrid ke Semifinal Ronaldo Samai Rekor Messi di Liga Champions Keyakinan Ramos terhadap Ronaldo Terbukti Lagi

Kendati demikian, Zidane seolah melupakan kejadian konyol itu karena rasa senangnya atas kemenangan dramatis timnya. “Dalam sepak bola, Anda selalu tertekan, tapi rasanya lebih baik jika menang,” ungkap Zidane mengomentari ketegangan sekaligus kelegaannya dari pinggir lapangan, seperti dikutip Football Espana.

“Ini harinya merayakan dan berbahagia, terutama dengan upaya keras yang sudah dilakukan pemain.”

Zidane sendiri mengaku sangat bangga terhadap para pemainnya. “Termasuk mereka yang tampil dan tidak tampil,” ucapnya.

“Sulit membuat perbedaan pada pertandingan seperti ini, tapi kami bermain sangat baik.”

Zidane juga mencoba menjelaskan beberapa rotasi pemainnya pada laga tersebut. “Saya memasukkan Jese (Rodriguez) untuk memberikan proteksi lebih dalam pertahanan karena (Karim) Benzema sudah kelelahan. Lalu, (Raphael) Varane masuk untuk menemani Casemiro di tengah,” bebernya.

Mantan gelandang Real Madrid juga tak lupa memberikan pujian kepada bintang di laga itu, Ronaldo. “Ia (Ronado) adalah pemain spesial. Para pemain tampil fenomenal di laga tersebut, tapi Ronaldo membuat perbedaan besar,” ujar Zidane.

“Ia mencetak tiga gol ketika tim benar-benar membutuhkannya.” (bac)