Jakarta, CNN Indonesia -- Wahana perkumpulan pecinta alam atau pegiat alam bebas selalu diidentikkan dengan pendidikan yang keras. Itu pula lah yang akan ditempuh para calon anggota perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung, Wanadri.
Pelopor perkumpulan pegiat alam
di Indonesia itu akan menggelar Pendidikan Dasar Wanadri (PDW) pada 30 Juli sampai 28 Agustus 2016.
"Wanadri ini adalah pelopor gerakan pecinta alam. Pendidikan dasar adalah untuk menumbuhkan patriotisme. Pendidikan Wanadri 'keras'," ujar anggota Dewan Kehormatan Wanadri Kuntoro Mangkusubroto dalam Malam Keakraban Wanadri di Jakarta, Rabu (20/4) malam WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi bukan itu yang jadi tujuan. 'Kekerasan' itu untuk membentuk patriotisme. Mungkin ada cara lain, tapi anak muda kita dahulu memilih cara seperti itu agar pemuda Indonesia dapat survive dalam kondisi ekstrem apapun," sambung pria yang pernah menjadi menteri pertambangan tersebut.
PDW Wanadri disebut akan memberi bekal ilmu dan praktek kepada para anggota perhimpunan itu di tiga unsur alam yakni laut, darat, dan udara.
Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menilai selama 51 tahun berdiri Wanadri dinilainya berhasil menumbuhkan karakter positif nasionalisme pada para generasi muda Indonesia.
"Ini yang dibutuhkan, perasaan keindonesiaan yang tumbuh adalah yang harus digandakan. Ini adalah investasi bangsa untuk memiliki pemimpin di masa depan. Efeknya bisa sistemik dan sistematis, ini semua adalah pengabdian yang harus dicatat," kata Anies.
Kelak, usai pendidikan yang dianggarkan menghabiskan dana hingga Rp1,2 miliar untuk 150 peserta didik tersebut, Wanadri akan menggelar ekspedisi Sungai Salu Uro di Sulawesi Tengah dan pemanjatan Tebing Kulat di Kalimantan Timur.
Dua kegiatan itu merupakan kelanjutan dari ekspedisi Wanardi untuk mengenal alam Indonesia dan dunia. Sebelumnya, organisasi yang berdiri sejak 16 Mei 1964 itu sudah melakukan ekspedisi tujuh puncak tertinggi dunia (
seven summits), Ekspedisi Terbang Solo dari Sabang ke Merauke dalam rangka memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, hingga ekspedisi 92 Pulau Terdepan Indonesia.
(kid)