Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda sepak bola asal Brasil, Pele, selalu dikenal publik sepak bola dunia sebagai bintang besar di lapangan hijau.
Itu dibuktikan Pele dengan membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia sebanyak tiga kali yakni 1958, 1962, dan 1970. Ia pun mendapatkan banyak anugerah dari FIFA ketika telah pensiun.
Beberapa di antaranya adalah FIFA Ballon d'Or Prix d'Honneur (2013), FIFA Player of the Century (2000), dan FIFA Centenial Award (2004).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebesaran nama Pele sebagai bintang sepak bola selalu dibandingkan dengan legenda Argentina, Diego Maradona. Berbeda dengan Pele yang 'anak baik', Maradona adalah 'anak bengal' dalam sepak bola dunia.
Apalagi, Maradona menggantung sepatu dengan 'cedera pada nama baik' yakni penggunaan doping. Namun, di lapangan hijau, prestasi Pele selalu dinilai masih kalah dari Maradona. Pasalnya Pele sepanjang kariernya tak pernah mencicip kompetisi kelas atas di Benua Eropa.
Sepanjang kariernya, Pele hanya bermain di Benua Amerika dan untuk dua klub yakni Santos di Brasil (1956-1974) dan New York Cosmos di Amerika Serikat (1975-1977).
Sementara Maradona, setelah mengawali karier di Argentinos Juniors ia menjadi bintang Boca Juniors. Setelah itu, Maradona menjadi bintang Eropa lewat Barcelona.
Ia kemudian berhasil membawa Napoli mendobrak klub elite Serie A lewat Scudetto 1986/87 dan 1989/90. Bukan hanya itu, di tingkat Eropa, Maradona ikut membawa Npoli menjadi juara Piala UEFA 1988/89.
Namun, Pele menyatakan adalah pilihan dirinya tetap berkompetisi di Benua Amerika dan menolak Eropa. Pria yang kini berusia 75 tahun itu mengatakan dirinya berkali-kali menolak tawaran Real Madrid.
Seperti dikutip dari surat kabar Spanyol,
Marca, dalam penayangan pertama film tentang dirinya di Festival Film Tribecca, New York City Pele mengatakan, "Ada beberapa kali saya hampir saja memberi tanda tangan untuk Real Madrid."
Namun, lanjutnya, hal itu urung dilakukan. Dan, dia merasa tak menyesal tak pernah meninggalkan Santos di masa emas kariernya.
Bersama klub itu, Pele membawa Santos memenangkan 26 trofi.
Film biopic terbaru tentang Pele itu berjudul, 'Pele: Birth of a Legend'. Pele mengatakan film itu diharapkan bisa memberi inspirasi bagi seluruh anak di dunia tentang sebuah harapan.
Salah satu sutradara film tersebut, Jeff Zimbalist, menyatakan Pele adalah representasi harapan dari negara Brasil kurun waktu 1950an-1970an.
(kid)