Jakarta, CNN Indonesia -- Sembilan puluh enam penggemar sepak bola yang tewas dalam tragedi paling besar di dunia olah raga Inggris, Tragedi Hillsborough pada 1989 silam, tewas karena kegagalan polisi mengatur pertandingan, demikian dinyatakan pengadilan pada Selasa (26/4).
Para korban --mayoritas dari mereka berusia muda-- tewas karena berdesak-desakan dan terinjak-injak.
Tragedi ini terjadi lantaran membludaknya suporter yang ingin menyaksikan laga semifinal Piala FA antara Liverpool melawan Nottingham Forest di Stadion Hillsborough.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika gerbang stadion dibuka, banyak suporter yang berdesak-desakan memasuki stadion dan kemudian terhimpit pagar besi yang membatasi tribun dan lapangan. Akibatnya, banyak suporter yang kesulitan bernafas mulai jatuh bertumbangan.
Kondisi yang mulai ricuh itu gagal disadari dengan cepat oleh pihak keamanan, sehingga situasi itu terus berlangsung hingga pertandingan dimulai. Banyak dari para penggemar kemudian memanjat pagar pembatas tribun untuk menghindari terhimpit di antara sesama suporter.
Tragedi ini mengubah wajah sepak bola Inggris. Pagar besi tribun kemudian dilarang dan digantikan dengan tribun stadion yang lebih aman.
Polisi diduga menutup-tutupi penyebab tragedi ini, dan kemudian menimpakan kesalahan para penggemar Liverpool. Para suporter dituduh tidak memiliki tiket dan dalam kondisi mabuk memaksa untuk masuk ke stadion.
Pada Desember 2012 lalu, Pengadilan Tinggi London memerintahkan adanya penyelidikan baru setelah penyelidikan independen menemukan bukti-bukti baru yang menyatakan para penggemar sepak bola itu tidak bersalah.
Hari ini, juri penyelidikan yang baru menyatakan bahwa para penggemar tewas akibat kesalahan pemimpin kepolisian dalam mengatur aliran penonton sebelum pertandingan
Juri juga menyatakan bahwa adanya kesalahan ketika memberikan sertifikasi keamanan untuk stadion Hillsborough.
Juri juga menyatakan para penggemar Liverpool tidak bersalah sama sekali dalam tragedi tersebut.
Jaksa Umum menyatakan bahwa kini mereka mempertimbangkan apakah perlu adanya tuntutan hukum kepada pribadi atau institusi yang bersalah.
Baca Selengkapnya Tentang Tragedi Hillsborough pada
Artikel Ini (vws)