Kapten Persija Tak Puas Kepemimpinan Wasit

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Apr 2016 13:17 WIB
Kapten Persija Ismed Sofyan merasa pertandingan yang berlangsung seru melawan Persipura dinodai kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri.
Kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, seusai melakoni laga pembuka Indonesian Soccer Championship, Jumat (29/4). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama)
Jayapura, CNN Indonesia -- Bek kanan sekaligus kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, tak puas dengan kepemimpinan wasit Thoriq M. Alkatiri di pertandingan melawan Persipura Jayapura.

Tim Mutiara Hitam bermain imbang 1-1 melawan Macan Kemayoran dalam laga pembuka Indonesian Soccer Championship (ISC) A di hadapan 21 ribu penonton Stadion Mandala Jayapura, Jumat malam (29/4).

Persija unggul lebih dulu lewat gol Ade Jantra pada menit ke-12 dan Persipura kemudian menyamakan kedudukan lewat sepakan penalti Boakay Eddie Foday di menit ke-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bersyukur atas hasil pertandingan semalam. Target kami menang, tapi dengan hasil seri kita tetap harus menerimanya. Alhamdulillah walau hanya dapat satu poin," kata Ismed kepada CNNIndonesia.com di Hotel Horrison Jayapura, Sabtu pagi (30/4).

Menahan imbang tuan rumah menurutnya adalah pekerjaan yang sulit, terutama karena mereka berhadapan dengan kesebelasan yang solid dan punya rasa kekeluargaan.

Selain mendapat tekanan yang luar biasa dari tim dan suporter tuan rumah, kepemimpinan wasit yang dianggapnya kurang adil menjadi sorotan tersendiri bagi Ismed.

"Sayang pertandingan yang begitu luar biasa, sedikit dinodai oleh tidak adil-nya kepemimpinan wasit," ucap pesepakbola berusia 36 tahun tersebut.

"Karena sepak bola semaju ini saja dengan siaran langsung dan ditonton ribuan penonton, wasit masih berani mengambil tindakan bodoh. Ya mungkin di kompetisi ini tolong lah bisa dievaluasi, karena pengadil itulah yang menentukan naik turun ya kompetisi kita."

Ismed kemudian memuji permainan kapten Mutiara Hitam, Boaz Solossa, dan menganggapnya masih seorang penyerang yang luar biasa tajam.

"Persipura dengan adanya Boaz berbeda. Tanpa Boaz, Persipura seperti kehilangan taji. Akan tetapi dengan, Boaz Persipura lebih berbahaya," ujar Ismed.

Kendati begitu, Ismed merasa selalu memiliki kesan yang menarik ketika bermain di Jayapura. Bila kali ini ia kecewa dengan kepemimpinan wasit, dahulu Ismed pernah memiliki cerita unik saat melawan Persipura di ajang Liga Super Indonesia (ISL).

"Kami pernah menang di sini dan pulang naik perahu lantaran suporter (Persipura) ngamuk waktu kami menang 1-0 di sini tiga tahun lalu. Kami tidak bisa lewat jalan biasa di darat akhirnya alternatif naik perahu," katanya. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER