Bos Ducati Bantah Sayap Sepeda Motor Berbahaya

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mei 2016 00:15 WIB
Bos Ducati membantah penggunaan sayap pada fairing atau winglets dapat membahayakan keselamatan pebalap MotoGP. Sebaliknya, itu diklaim ikut menjaga pebalap.
Sayap pada fairing sepeda motro Ducati diklaim tak akan membahayakan keselamatan pebalap MotoGP, justru sebaliknya. (Getty Images/Mirco Lazzari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sayap pada fairing sepeda motor Ducati menimbulkan polemik usai gelaran MotoGP Argentina. Dalam ajang tersebut sayap kiri bagian depan sepeda motor Andrea Iannone diklaim mengenai pebalap Repsol Honda Marc Marquez.

Sayap itu sendiri telah menjadi prokontra di dunia balap MotoGP sejak pertama kali diperkenalkan pada 2015 silam. Namun, Manajer Umum tim Ducati Corse Gigi Dall’Igna menegaskan penggunaan sayap tersebut tidaklah berbahaya. Menurutnya sayap itu tetap bermanfaat untuk meningkatkan aerodinamika sepeda motor.

Ia pun menyatakan teknologi sayap tersebut haruslah didorong untuk lebih diperbaharui bukan dilarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ducati merupakan pionir penggunaan sayap pada motor Desmosedici saat 2015 silam. Enam bulan setelahnya, Yamaha pun mencoba menerapkan sayap, disusul Honda saat tes di Qatar tahun ini. Terakhir tim balap Suzuki dan Aprilia juga coba menerapkannya dalam MotoGP di Jerez, Spanyol, dua pekan lalu.

“Ada banyak pembicaraan tentang risiko keselamatan sayap tetapi sejujurnya saya tidak mengira segala hal yang terjadi membawa kita mengatakan bahwa sayap itu berbahaya,” tukas Dall’Igna seperti dikutip dari Crash.

“Dalam kasus Iannone dan Marquez di tikungan pertama MotoGP Argentina, sayap kiri dari motor kami rusak dan Marquez tidak menderita kerusakan apapun atau sebuah masalah yang mungkin terjadi dalam sebuah kontak yang normal. Dan tentu bagian lain [sepertibagian stang dan juga pijakan kaki] bisa menjadi lebih berbahaya apabila terjadi kontak.”

Tujuan utama dari pemasangan sayap adalah untuk menciptakan tenaga di bagian depan motor saat berakselerasi. Dall’Igna mengatakan pengurangan tendensi motor kepada roda justru bisa memacu peluang keselamatan lebih tinggi.

“Saya percaya bahwa kita semua setuju ketika kita menegaskan roda depan motor tetap di trek saat berakselerasi lebih aman dibandingkan ketika roda berada di udara,” ujar Dall’Igna.

“Saya berharap para intelektual jujur dan gagasan umum terjadi sehingga kami bisa melanjutkan kerja pada aerodinamika dengan jelas dan lebih diatur mendetail,” sambung Dall’Igna.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER