PSSI Bahas Nasib ISC 2016 di Kongres Balikpapan

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Mei 2016 13:33 WIB
Status ISC dinilai harus segera dibahas agar PSSI dapat memiliki liga resmi yang bisa bermain dalam pertandingan internasional.
Status ISC dinilai harus segera dibahas agar PSSI dapat memiliki liga resmi yang bisa bermain dalam pertandingan internasional. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan membahas keberlanjutan Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016 pada kongres yang bakal digelar 1 Juni mendatang. Nasib ISC 2016 akan dibahas karena kompetisi tersebut tercatat belum berada di bawah naungan PSSI sampai saat ini.

Menurut Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan, status ISC 2016 harus dibahas agar PSSI dapat segera memiliki liga sepakbola yang resmi di bawah naungannya. Liga resmi dibutuhkan oleh PSSI untuk membentuk tim sepakbola nasional yang akan berlaga di pertandingan dan kompetisi internasional.

"Menghadapi agenda-agenda ke depan paling dekat adalah AFF (ASEAN Footbal Federation) Championship 2016, bagaimana kita harus mempunyai liga yang resmi di bawah federasi, sehingga kompetisi ada di bawah PSSI. Timnas kan terbentuknya dari kompetisi, nah ini yang nanti akan dibahas di kongres," kata Aristo di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah FIFA mencabut sanksi yang diberikan kepada PSSI, timnas sepakbola Indonesia pun dipastikan dapat kembali berlaga di pertandingan internasional. Namun, saat ini timnas belum terbentuk.

Menurut Aristo, pembentukan timnas akan membutuhkan waktu. Namun, ia berharap keikutsertaan timnas sepakbola Indonesia di AFF Championship 2016 dapat menjadi momentum bagi kebangkitan sepakbola tanah air.

"Harapan PSSI bahwa AFF 2016 ini menjadi momentum baik dan bukti konkrit sepakbola Indonesia bangkit lagi," katanya.

Pembahasan mengenai timnas dan kompetisi sepakbola resmi akan diulas dalam kongres PSSI awal bulan mendatang. Aristo pun berharap Pemerintah dapat membantu perkembangan sepakbola nasional pasca pembekuan dan sanksi PSSI dicabut oleh Kemenpora dan FIFA pekan ini.

"Kita sudah membuat perjanjian kerjasama, sharing power kasarnya begitu. Bagi tugas di mana Pemerintah dan di mana PSSI. Marilah kita duduk bersama, acuannya itu saja. Ke depan harus konstruktif. Tidak mungkin kita main bola tanpa dukungan Pemerintah," katanya.

Sebuah kompetisi resmi hanya akan diakui FIFA jika berada di bawah naungan federasi. Karenanya, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC, mau tidak mau harus membuka diri kepada PSSI.

FIFA telah mencabut sanksi Indonesia dalam Kongres di Mexico City, Meksiko, Jumat (13/5), setelah Indonesia dijatuhi sanksi penangguhan keanggotaan FIFA sejak Mei tahun lalu, karena pemerintah dinilai terlalu campur tangan di PSSI.

Pencabutan sanksi FIFA ini dilakukan beberapa hari setelah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mencabut sanksi pembekuan PSSI. Indonesia hanya satu-satunya negara yang dicabut sanksinya oleh FIFA, sementara sanksi masih diberlakukan terhadap Kuwait dan Benin karena alasan yang sama.

(meg)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER