Jakarta, CNN Indonesia -- Di bawah Diego Simeone, Atletico Madrid dikenal sebagai kesebelasan dengan sistem bertahan yang mengagumkan. Dalam 38 pertandingan di Liga Spanyol, mereka hanya kebobolan 18 kali -- salah satu yang terbaik di lima liga teratas di Eropa.
Namun kondisinya berbeda Liga Champions. Real Madrid yang akan menjadi lawan Atletico di final kompetisi teratas di Eropa itu, Sabtu (28/5), punya statistik yang lebih baik ketimbang rival satu kotanya tersebut. Madrid bahkan mengantongi rekor bertahan paling baik di UCL.
Dari 12 pertandingan yang dilakoni sejak fase grup, Sergio Ramos dan kawan-kawan hanya kebobolan lima kali, sementara Atletico enam kali dijebol lawan. Satu lagi catatan yang dipegang Madrid adalah betapa jarangnya mereka mengizinkan lawan untuk menembak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lawan
El Real di Liga Champions rata-rata hanya 'diizinkan' melakukan 8,5 tembakan per laga, sementara musuh-musuh Atletico bisa mencatatkan 13,7 tembakan per pertandingan.
Padahal, Atletico lebih sering melakukan aksi-aksi bertahan, seperti 25,6 tekel per laga (Real Madrid: 18 kali/laga) dan 19,7 kali intersepsi per laga (Real Madrid 14,3 kali/laga).
Skuat asuhan Zinedine Zidane itu juga melakukan aksi bertahan yang sangat bersih dengan rataan 10,3 pelanggaran per-pertandingan. Sementara kesebelasan milik Simeone mencatatkan 11,7 kali pelanggaran tiap bermain.
Satu hal yang patut dicatat dari angka-angka tersebut adalah tentu saja lawan yang mereka hadapi. Di atas kertas, lawan-lawan yang dihadapi Real Madrid di fase
knock-out bisa dikatakan lebih mudah ketimbang Atletico.
Di babak 16 Besar, Real Madrid memenangi dua laga melawan AS Roma yang saat itu baru berganti pelatih dari Rudi Garcia menjadi Luciano Spalletti.
Di babak perempat final, Real Madrid memenangi dua laga yaitu dengan menyingkirkan Wolfsburg, sedangkan di semifinal Los Blancos membuat Manchester City merana dengan keunggulan agregat 3-0 hasil satu kemenangan dan satu kali imbang.
Sementara Atletico menyingkirkan tiga juara liga di fase gugur, yaitu PSV Eindhoven di 16 Besar, Barcelona di perempat final, dan Bayern Munich di semifinal.
(vws)