'Pelita Jaya Bermain Tak Percaya Diri'

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Mei 2016 23:58 WIB
Pelatih CLS Wahyu Widayat Jati menilai keberhasilan timnya memenangkan gim kedua juga dikarenakan Pelita Jaya bermain tak percaya diri.
CLS Knights Surabaya optimistis bisa memenangkan gim penentuan. (CNN Indonesia/ M. Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih CLS Knights Surabaya Wahyu Widayat Jati menilai keberhasilan timnya merebut gim kedua final Indonesian Basketball League (IBL) juga disebabkan oleh ketidakmampuan Pelita Jaya Mega Persada Jakarta bermain dengan percaya diri di laga Sabtu (28/5) tersebut.

Pelita Jaya hanya butuh satu gim lagi untuk menjadi juara IBL setelah menang 77-70 di gim pertama pada Kamis (26/5). Namun Amin Prihantono dan kawan-kawan tak mampu memanfaatkan peluang
emas dan takluk 54-59 di akhir gim kedua.

"Saya lihat PJ tidak percaya diri untuk keluar sebagai pemenang hari ini. Saya dulu mantan pemain PJ, jadi saya tahu mana pemain yang bermain sangat percaya diri, mana yang tidak."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang saya lihat, hanya Amin (Prihantono) yang bermain percaya diri. Makanya saya beritahu kepada para pemain saya agar dia jangan sampai lepas," kata Wahyu kepada para awak media usai pertandingan.

Strategi Wahyu untuk mematikan Amin terbukti sukses karena Amin hanya menyumbang satu poin di laga ini. Sumbangan poin terbanyak PJ dicetak oleh Small Forward Brandon Jawanto yakni 24 poin.

Sementara itu CLS mencatat angka terbanyak melalui power forward Jamarr Andre Johnson yang membukukan 24 poin.

Untuk laga penentuan di gim ketiga, Wahyu optimistis CLS bisa mendapatkan gelar juara yang pertama sejak didirikan pada 1946 silam.

"Kekalahan kemarin kami jadikan alarm peringatan bagi kami. Apapun bisa terjadi. CLS belum satu kali pun juara, saya dorong para pemain untuk tak menyerah dalam berusaha."

"Semua pemain saya siap dimainkan, tidak ada yang namanya ketergantungan pada sosok individu. CLS sekarang beda dengan kemarin," tutur Wahyu penuh keyakinan.

Kendati begitu, Wahyu mengaku masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi timnya untuk menyambut laga penentu besok. Salah satunya adalah peluang mendapat rebound.

"Kita masih bermasalah dalam rotasi di sosok center. Gim pertama persiapan kami jelek, dan di gim kedua free throw kami jelek," ucapnya.

Sementara itu shooting guard CLS, Sandy Febiansyakh, percaya timnya tidak akan pulang dengan tangan kosong. "Kami datang ke sini tidak untuk jadi pihak yang kalah. Kami akan menang di gim terakhir," ujarnya.

Senada, Jamarr yang diprediksikan menjadi MVP pun mengatakan ingin fokus juara dan bermain bagus sebagai sebuah tim.

"Saya tidak pernah fokus MVP, saya fokus juara. Award apapun terserah, saya fokus juara. Saya akan bermain agresif," tuturnya. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER