Ligamen Putus, Bellaetrix Sempat Disarankan ke Psikiater
Martinus Adinata | CNN Indonesia
Minggu, 12 Jun 2016 16:03 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu atlet bulutangkis Indonesia, Bellaetrix Manuputty, akan segera menjalani operasi di ligamen kaki kirinya, di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (13/6) pagi WIB.
Namun, keputusan melakukan operasi yang dilakukan pebulutangkis berusia 27 tahun itu harus melalui proses yang cukup panjang. Termasuk di antaranya vonis psikis Bella yang dipertanyakan tim medis PBSI.
"Dulu waktu awal dibilangnya otot ada robek sekitar 20 persen, ternyata ketika latihan terus merasa sakit dan melakukan MRI (Magnetic Resonance Imaging) ulang, otot ligamennya ternyata sudah putus dari awal," ujar ibu Bella, Jane Thomas, kepada CNNIndonesia.com, Minggu (12/6).
Namun, Jane mengaku Dokter Michael Triangto yang menangani atlet PBSI justru menyarankan Bella melakukan pemeriksaan ke psikiater lantaran rasa sakit yang dirasakan oleh pebulutangkis itu disebabkan oleh trauma psikis.
"Dr Michael bilangnya itu jiwanya yang sakit bukan fisiknya yang sakit. Jadi disuruh ke psikiater karena kejiwaannya perlu dites," ujar Jane menambahkan.
Dengan alasan itu pula, menurutnya, PBSI lepas tangan dengan pembiayaan operasi kedua yang akan direncanakannya.
Terlebih, PBSI baru akan membiayai operasi jika mendapat rekomendasi operasi dari Michael, dokter PBSI.
Bella sendiri mengaku tak memiliki masalah dengan kondisi psikisnya. Terlebih setelah bertemu dengan psikiater rujukan tim medis PBSI, juga disimpulkan tak ada masalah dengan faktor psikologi pebulutangkis kelahiran Jakarta itu.
"Dokter PBSI bilangnya lebih baik cek psikisnya karena sebenarnya lututnya tak kenapa-kenapa," ujar Bella menjelaskan.
"Tapi pelatih sendiri juga melihat saya kesakitan. Saya merasakan apa yang saya rasakan."
Operasi yang akan dilakukan di RSAD Gatot Soebroto itu sendiri diklaim Jane memakan biaya antara 120 juta hingga 150 juta.
Namun, menurut pengakuan ibunda Bellaetrix, biaya operasi itu telah ditanggung sepenuhnya oleh Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang.
Cedera Bella sendiri diawali sejak 2015 lalu ketika ia tampil di Piala Sudirman dan berhadapan dengan pebulutangkis asal China, Li Xuerui. (bac)
Namun, keputusan melakukan operasi yang dilakukan pebulutangkis berusia 27 tahun itu harus melalui proses yang cukup panjang. Termasuk di antaranya vonis psikis Bella yang dipertanyakan tim medis PBSI.
"Dulu waktu awal dibilangnya otot ada robek sekitar 20 persen, ternyata ketika latihan terus merasa sakit dan melakukan MRI (Magnetic Resonance Imaging) ulang, otot ligamennya ternyata sudah putus dari awal," ujar ibu Bella, Jane Thomas, kepada CNNIndonesia.com, Minggu (12/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dr Michael bilangnya itu jiwanya yang sakit bukan fisiknya yang sakit. Jadi disuruh ke psikiater karena kejiwaannya perlu dites," ujar Jane menambahkan.
Terlebih, PBSI baru akan membiayai operasi jika mendapat rekomendasi operasi dari Michael, dokter PBSI.
Bella sendiri mengaku tak memiliki masalah dengan kondisi psikisnya. Terlebih setelah bertemu dengan psikiater rujukan tim medis PBSI, juga disimpulkan tak ada masalah dengan faktor psikologi pebulutangkis kelahiran Jakarta itu.
"Dokter PBSI bilangnya lebih baik cek psikisnya karena sebenarnya lututnya tak kenapa-kenapa," ujar Bella menjelaskan.
"Tapi pelatih sendiri juga melihat saya kesakitan. Saya merasakan apa yang saya rasakan."
Operasi yang akan dilakukan di RSAD Gatot Soebroto itu sendiri diklaim Jane memakan biaya antara 120 juta hingga 150 juta.
Namun, menurut pengakuan ibunda Bellaetrix, biaya operasi itu telah ditanggung sepenuhnya oleh Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang.
Cedera Bella sendiri diawali sejak 2015 lalu ketika ia tampil di Piala Sudirman dan berhadapan dengan pebulutangkis asal China, Li Xuerui. (bac)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK