Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Manor Racing, Rio Haryanto, gagal memenuhi ambisinya untuk meraih poin terbuka lebar di Formula 1 Grand Prix (GP) Baku, Minggu (19/6) sore waktu setempat.
Rio hanya mampu finis di urutan ke-18 menyelesaikan 49 lap di sirkuit GP Baku. Pebalap asal Indonesia itu pun mengungkapkan kesalahan strategi hingga masalah benturan sehingga merusak sayap kendaraannya.
"Bukan hari yang baik bagi saya saat ini. Saya mengalami kontak di tikungan 1 yang membuat sayap kendaraan rusak dan saya harus masuk pit stop di akhir lap pertama," tutur Rio Haryanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rio pun harus menunggu waktu pit stop yang lama karena harus mengganti sayapnya. "Jadi, saya harus kembali ke posisi paling belakang setelah kembali bergabung di lintasan," tuturnya.
Padahal, Rio sempat berada di posisi ke-17 pada awal lap sebelum memasuki pit stop.
Ia juga mengungkapkan permasalahan ketika timnya memutuskan pemasangan ban lunak di balapan GP Baku. "Dengan ban itu, kami memakai strategi sekali berhenti (ke pit stop) dalam sekali balap, tapi 49 lap merupakan waktu yang sangat lama untuk ban," bebernya.
"Saya pun harus berjuang keras dengan semakin tergerusnya ban dan titik pengereman pun selalu berubah setiap lap."
Menurutnya, semua pebalap juga mencoba berharap peluang pada GP Baku. "Jadi, kami mencoba berada pada posisi untuk merespons itu juga," tuturnya.
"Pada akhirnya, tak ada peluang seperti itu. Ini balapan yang berlangsung ketat."
Rio sendiri tetap mencoba fokus pada hal yang positif. "Saya mendapat start yang bagus pada kualifikasi dan saya tetap bisa finis, jadi ini tetap hal yang baik," tuturnya.
Tak seperti Rio, rekan setimnya, Pascal Wehrlein, gagal finis lantaran kesalahan strategi pada pilihan ban di GP Baku.
(bac)