Putin: Ada Motif Politik di Balik Tuduhan Doping Rusia

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jul 2016 11:21 WIB
Vladimir Putin mempertanyakan integritas pembocor skandal doping, dan menuduh adanya motif politik untuk menjatuhkan Rusia dan penduduknya.
Vladimir Putin menyatakan ada motif politik untuk menjatuhkan Rusia di balik laporan doping. (REUTERS/Alexander Zemlianichenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, meragukan kebenaran laporan Richard McLaren, profesor hukum asal Kanada, kepada Badan Agensi Anti-Doping Dunia (WADA) bahwa pemerintahan Rusia beserta otoritas olahraga berkolusi menyembunyikan penyebaran penggunaan doping di Olimpiade Musim Dingin 2014 lalu.

Putin juga mempertanyakan integritas pembocor, Dr Grigor Rodchenko, yang bekerja sebagai kepala program anti-doping di laboratorium Moskow pada 2005 hingga 2015. Putin juga menyatakan ada motif politik di balik tuntutan seluruh atlet Rusia disanksi tak boleh bermain di Olimpiade 2016.

Dalam pernyataan resminya, Putin mengingatkan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kami mengamati adanya bahaya kembali ke masa ketika politik bisa mengintervensi dunia olahraga. Ya, bentuk intervensinya telah berubah, tapi esensinya tetap sama, untuk membuat olahraga sebagai instrumen memberikan tekanan politik dan juga membentuk citra negatif suatu negara dan penduduknya."

Putin juga mengkritik sikap Agensi Anti-Doping Amerika Serikat (Usada) yang meminta Rusia disanksi larangan keikutsertaan di Olimpiade 2016.

"Apa alasan di balik ketergesaan ini?" kata Putin. "Sebuah upaya untuk menciptakan adanya pemberitaan tertentu? Memberikan tekanan? Impresi yang yang sekarang terbentuk adalah ahli-ahli di tubuh Usada memiliki akses terhadap laporan yang belum dirilis ini dan mungkin mereka sendiri menentukan isi dan nada laporan itu. Jika seperti itu, lagi-lagi badan suatu pemerintahan tertentu mendikte keinginan mereka kepada seluruh komunitas atletik internasional."

Laporan McLaren adalah hasil penyelidikan komisi independen yang dibentuk WADA.

Laporan tersebut menyatakan bahwa Kementerian Olahraga Rusia memerintahkan untuk menyembunyikan laporan atlet-atlet yang positif doping -- atau untuk mengkarantina para atlet.

Menurut Laporan McLaren, perintah untuk menyembunyikan laporan tersebut terjadi pada 577 atlet, termasuk di antaranya 139 dari atletik, lebih dari 100 atlet angkat besi, 40 atlet paralimpik, dan 20 atlet gulat, kano, bersepeda, dan renang.

Atlet-atlet Rusia juga dituduh menerima cocktail (minuman beralkohol) yang mengandung steroids. Mereka diminta untuk berkumur-kumur menggunakan minuman itu dan kemudian memuntahkannya.

Laporan McLaren juga menyatakan bahwa semua badan pemerintahan terlibat menyembunyikan laporan doping, termasuk di antaranya Kementerian Olahraga Rusia, Dinas Intelejen Asing FSB, dan juga Pusat Pelatihan Tim Nasional Rusia. (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER