Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Renang Indonesia, Albert C. Susanto, mengaku kecewa I Gede Siman Sudartawa tidak terpilih ke Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Agustus mendatang lewat jalur
wildcard. Kendati demikian, Albert tetap mendukung Glenn Victor Sutanto yang mewakili Indonesia di ajang tersebut.
Indonesia mendapatkan dua jatah
wildcard dari Federasi Renang Dunia (FINA) untuk Olimpiade 2016. Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) kemudian memilih Glenn (100 meter gaya punggung) dan perenang putri Yessy Yosaputra (200 meter gaya punggung) untuk menggunakan fasilitas tersebut.
Sebelumnya, tak ada atlet renang Indonesia yang memenuhi persyaratan untuk kualifikasi Limit A Olimipiade 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Albert sebetulnya kurang setuju dengan keputusan PRSI tersebut. Menurutnya,
wildcard mestinya digunakan kepada atlet renang terbaik di Indonesia.
"Saya sebagai kepala pelatih di PB PRSI
kan tahu betul kemampuan para atlet renang. Siman itu penerima Olympic Scholarship (OS) dan sudah memiliki pengalaman juga di Olimpiade London 2012. Bahkan IOC sendiri pilih Siman," kata Albert saat dihubungi CNNIndonesia.com , Jumat (22/7) sore.
"Penerima OS itu wajib dipilih bila negara kita mengambil jalur wildcard."
Dalam perjanjian OS disebutkan bahwa setiap negara mesti memprioritaskan atlet penerima beasiswa bila mendapat wildcard Olimpiade. Maka dari itu terpilihnya Glenn dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.
Albert mengatakan bahwa para pelatih dan bidang teknis sebetulnya memilih Siman untuk tampil di Olimpiade 2016. Perenang berusia 21 tahun tersebut juga diproyeksikan untuk mendapat medali di ajang Asian Games 2018.
"Sekarang Siman terus melakukan persiapan karena mendatang ada PON dan Kejuaraan Asia di Tokyo pada November, sekaligus mempersiapkan dirinya untuk Asian Games 2018. Siman sendiri merasa dia yang berhak untuk tampil di Olimpiade karena ia yang terbaik di nasional.
"Bila Indonesia nanti tidak diberikan OS lagi mendatang, yang rugi PB PRSI sendiri. Saya tidak tahu kenapa PB PRSI mengambil resiko yang sedemikian besar tersebut," ucap Albert.
Bila melihat daftar peringkat Federasi Renang Internasional (FINA), Siman berada di peringkat 130 gaya punggung sementara Glenn menempati ranking 144 gaya kupu-kupu. Sedangkan di tingkat nasional, Albert mengklaim Siman nomor satu dan Glenn nomor dua.
Kendati begitu, Albert tetap berharap Glenn dapat meraih prestasi yang setinggi-tingginya di Olimpiade Rio de Janeiro. "Apa pun keputusannya, saya tetap menghargainya," ucapnya.
Sementara itu Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Muddai Maddang, tak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang terjadi dalam internal PB PRSI. "Ini kan masalah teknis, itu kewenangan PB PRSI dan Satlak Prima. PB itu kan punya hak untuk memilih atlet yang tampil di Olimpiade.
"Mereka tentu memiliki pertimbangan dan kriteria sendiri. Harapan saya, apa yang sudah dipilih itu jadi pilihan yang terbaik," ujarnya.
(vws)