Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Formula One (F1) asal Indonesia, Rio Haryanto, mengatakan strategi yang digunakan Manor Racing untuknya dan Pascal Wehrlein di GP Hungaria, Minggu (24/7), tidak berjalan dengan lancar.
Rio kembali finis terakhir atau posisi ke-21, sementara Wehrlein dua setrip lebih baik dengan berada di depan pebalap Sauber Marcus Ericsson. Baik Rio dan Wehrlein terpaut hingga dua lap dari Lewis Hamilton (Mercedes) yang memenangi balapan.
Berbicara lewat situs resmi Manor, Rio mengatakan tim asal Inggris itu kembali menerapkan dua strategi yang berbeda. Rio memulai balapan dengan menggunakan ban lunak dan hanya melakukan satu kali pergantian ban, sedangkan Wehrlein menggunakan ban super lunak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang, strategi Manor tidak berjalan lancar. Pasalnya, hanya ada satu pebalap yang gagal finis di Sirkuit Hungaroring, yakni Jenson Button (McLaren) yang mengalami kebocoran oli.
"Ya, sekali lagi kami membagi strategi antara Wehrlein dan saya, hal itu untuk memberi kami kesempatan terbaik. Tapi, strategi untuk kami berdua tidak berjalan. Hanya ada satu mobil tidak finis dan kemampuan mobil kami sudah maksimal," ujar Rio.
Setelah melalui 29 lap menggunakan ban lunak, Rio kemudian menggunakan ban medium di sisa balapan. Pebalap 23 tahun itu mengatakan mobil MRT05 yang dikendarainya tidak memiliki kecepatan yang sama dengan ban medium.
"Saya tampil cukup bagus di awal balapan dan sepertinya strategi satu kali berhenti bisa berjalan. Dengan ban medium jelas kecepatan saya tidak terlalu bagus, tapi degradasi ban tidak seburuk ban lunak," ucap Rio.
"Selalu bagus mencoba sesuatu yang berbeda dari mobil lainnya, untuk berjaga-jaga strategi itu berjalan lancar untuk kami," sambungnya.
GP Hungaria diklaim sejumlah pihak akan menjadi balapan terakhir Rio di ajang F1 bersama Manor musim ini. Pasalnya, pebalap kelahiran Surakarta itu belum mampu membayar sisa uang persyaratan yang diminta Manor.
(har)