Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden klub Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge, mengaku prihatin dengan nasib mantan pemainnya, Bastian Schweinsteiger di Manchester United.
Kepastian nasib gelandang yang baru saja pensiun dari timnas Jerman tersebut masih digantung di Old Trafford menyusul kehadiran sang manajer baru, Jose Mourinho.
Belakangan, Schweinsteiger kabarnya hanya berlatih bersama tim cadangan MU setelah Jose mengatakan tak menyertakannya di skuat utama. Pemain berusia 32 tahun itu juga tidak ikut dalam 22 pemain yang tampil pada uji coba melawan Everton, dalam rangka merayakan testimonial Wayne Rooney di Setan Merah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya benar-benar sulit memercayai hal ini. Satu atau dua pemain harus berpikir keras dan berlarut-larut tentang masa depannya apakah mereka akan bertahan di klub atau tidak," tutur Rummmenigge kepada
Bild.
"Hal seperti itu tak pernah terjadi di Bayern Munich," ungkapnya lagi, menambahkan.
Pernyataan terakhir Rummenigge tersebut memang tak sepenuhnya benar. Pasalnya, Schweini, sapaan akrab mantan pemain Munich itu juga pernah mengalami perlakuan serupa saat masih merumput di Allianz Arena.
Tepatnya pada 2005 saat Munich masih ditangani Felix Magath, Scwheini juga harus bermain di tim cadangan Die Roten. Sebab, Magath saat itu tak memberikan kesempatan kepadanya di tim inti.
Namun, pemain yang merupakan salah satu lulusan akademi Bayern Munich itu bangkit, terutama saat pergantian pelatih dari Magath ke Jupp Heynckess. Total sudah delapan titel Bundesliga dan tujuh Piala Jerman, serta satu trofi Liga Champions pada 2013, pernah dirasakannya bersama Munich.
Bukan hanya itu, Schweinsteiger juga punya kontribusi besar saat membawa timnas Jerman juara Piala Dunia 2014 di Brasil.
Selain bos Munich, eks pelatih Die Roten, Ottmar Hitzfeld, mengaku turut bersimpati dengan mantan pemainnya itu.
Menurut pelatih yang pernah memberikan kesempatan kepada Scweinsteiger pada debutnya di usia 18 tahun itu, apa yang dilakukan MU, tak bisa diterima. "Ini merupakan sikap yang kurang respek terhadap pemain berharga (Schweinsteiger). Ini adalah cara-cara aneh bagi saya," tutur Hitzfeld.
"Schweinsteiger adalah pemain kunci, juara dunia, pemain berkarakter dan ia memiliki kepribadian luar biasa."
(bac)