Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tim panahan Indonesia, Denny Trisjanto, mengungkapkan faktor mental menjadi salah satu kunci kesuksesan Riau Ega Agatha menundukkan pemanah unggulan pertama asal Korea Selatan, Kim Woojin, di babak kedua Olimpiade Rio De Janeiro, Senin (8/8).
Kim Woojin merupakan pemanah nomor satu dunia dan pemegang rekor dunia, sementara Riau Ega berada di ranking 29.
Riau Ega unggul atas Kim dalam empat set. Pada set pertama, Riau kalah 27-29. Pada tiga set berikutnya, Riau tidak dapat ditandingi Kim. Ia menang dengan perolehan angka 28-27, 27-24 dan 28-27.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlihat di tengah pertandingan, pemanah Korea itu mulai gugup, apalagi pelatihnya terus memarahinya. Sedangkan Ega tetap tenang meskipun sempat ketinggalan lebih dulu," kata Denny.
Meskipun sudah bisa menumbangkan unggulan pertama, tantangan Riau Ega pada perempat final hingga babak selanjutnya masih berat. Denny pun menyebutkan bahwa Ega harus kembali menyiapkan faktor mental.
"Lawan-lawan Ega selanjut masih berat. Kami akan fokus pada kesiapan mentalnya," kata Denny. Dalam mengatasi faktor mental ini, menurut Denny bukan hanya pada diri Riau Ega sendiri tapi juga dukungan dari rekan-rekannya dan seluruh bangsa Indonesia.
Riau Ega akan kembali bertanding pada Jumat (12 /8) yang merupakan hari terakhir pertandingan cabang panahan Olimpiade 2016.
Lawan Riau Ega selanjutnya di perdelapan final adalah Mauro Nespoli dari Italia yang di babak sebelumnya mengalahkan pemanah Indonesia, Hanif Wijaya.
Riau Ega adalah pemanah putra Indonesia satu-satunya yang masih tersisa di Olimpiade.
Sebelum kekalahan Hanif, pemanah putra Indonesia lainnya, Hendra Purnama, tumbang di babak pertama, kalah dari pemanah asal Ukraina, Viktor Ruban.
Riau Ega, Wijaya, dan Hanif juga adalah anggota tim panahan putra pertama Indonesia di Olimpiade. Mereka sempat menumbangkan negara unggulan, Taiwan, di babak 16 Besar sebelum akhirnya kandas di tangan Amerika Serikat di perempat final.
(antara)