Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Ducati Andrea Dovizioso mengklaim ia seharusnya bisa menjuarai seri grand prix MotoGP di sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (14/8).
Namun, pebalap asal Italia itu hanya finis di urutan kedua. Tertinggal 0,938 detik dari rekan satu timnya yang menjadi juara, Andrea Iannone.
Dovizioso menuding salah strategi penggunaan ban menjadi faktor utama dirinya kalah dari Iannone. Iannone berjudi menggunakan ban belakang yang lebih lembut dibandingkan dirinya, dan berhsil menyalipnya saat balap tersisa delapan putaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul, saya kecewa atasnya [pemilihan ban]," kata Dovizioso usai balap seperti dikutip dari
Motorsport.com."Kami telah bekerja sangat baik. Sepeda motor ini sempurna, saya juga melakukan pengereman lebih baik dibandingkan Andrea, tetapi saya tidak memiliki cengkeraman [roda] pada sisi yang benar, terutama saat akhir balap."
Dovizioso pun menegaskan daya cengkeram ban motornya tak menurun, hanya kurang dibandingkan ban yang dipilih Iannone.
"Saya menekan dengan kuat hingga akhir, mencoba untuk lebih dekat mengerem untuk menyalip dia, tetapi saya tak bisa tetap sangat dekat, saya kecewa atas itu," tukas pebalap berusia 30 tahun tersebut.
Namun, di balik itu semua, Dovizioso mengaku senang dengan hasil di Austria. Itu adalah kemenangan pertama bagi Ducati dalam enam tahun terakhir.
Sebelumnya, pebalap Ducati yang mampu meraih kemenangan adalah Casey Stoner, yang memenangi GP Australia 2010. Stoner sendiri yang saat ini menjadi pebalap tes Ducati, menyaksikan langsung kemenangan Iannone di paddock Ducati.
Iannone adalah pebalap kedua non-Yamaha dan non-Repsol Honda yang merebut podium pertama musim ini. Sebelumnya, pebalap Marc VDS Jack Miller menang di GP Belanda.
"Finis satu-dua ini begitu spesial," katanya.
Sementara itu, bagi Iannone kemenangan itu menjadi spesial karena musim depan ia akan hengkang dari Ducati. Ducati memilih mempertahankan Dovizioso untuk menemani Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) yang memilih bergabung dengan tim pabrikan Italia tersebut.
"Akhir musim ini saya akan meninggalkan Ducati, tapi saya pikir kami sudah memberikan kado yang bagus. Saya pikir ini cara terbaik untuk meninggalkan Ducati," ucap Iannone dikutip dari
Crash.net. (kid)