Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilik Liverpool tak menutup kemungkinan melepas sebagian saham kepada pemodal asal China, tapi bukan dalam konteks melepas seluruh kepemilikan saham.
Dikabarkan
The Guardian, Liverpool menyatakan kembali sikap mereka ini di tengah-tengah kabar perusahaan Everbright asal China berupaya menggandeng perusahaan investasi untuk membeli sebagian saham Liverpool.
Everbright, perusahaan manajemen aset yang dimiliki pemerintah China, memvaluasi Liverpool pada angka £800 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar soal ketertarikan Everbright sendiri pertama kali muncul di media Inggris,
The Sunday Times. Sementara
Financial Times lebih lanjut lagi mengabarkan bahwa Fenway Sports Group --perusahaan yang memiliki Liverpool-- telah mengontrak Allen and co. sebagai penasehat yang akan mengawasi proses penjualan sejumlah saham di dalam klub.
Konsorsium asal China tersebut memilih bekerja-sama dengan pemilik Liverpool, John W. Henry, ketimbang membeli seluruh klub, demikian dikabarkan
Sky News.
Saat ini tidak ada penawaran atau negosiasi resmi yang tengah berlangsung. Pemilik Liverpool juga tidak sedang aktif mencari penanam modal baru. Namun konsorsium yang sedang merampungkan rencananya itu menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan adanya pembicaraan informal.
Kesepakatan antara Liverpool dan Everbright akan menjadi investasi terbesar perusahaan China di Liga Primer Inggris.
Sebelumnya, pada Desember lalu, dua perusahaan milik pemerintah China, yaitu China Media Capital (CMC) dan Citic Capital, resmi mendapatkan 13 persen saham Manchester City. Ini adalah pertama kalinya perusahaan China bisa menembus salah satu dari lima klub terkaya di dunia.
Pada akhir pekan lalu, salah satu petinggi Liverpool, Tom Werner, kepada media lokal
Liverpool Echo telah menegaskan bahwa klubnya itu tidak untuk dijual. Namun ia dan FSG siap mempertimbangan opsi untuk menjual saham minoritas Liverpool.
"Saya pernah mengatakan sebelumnya, dan saya ingin menegaskannya lagi: klub ini tidak untuk dijual. Jika seseorang ingin mengirimkan surat pada kami untuk menyatakan bahwa mereka ingin membeli klub ini, maka saya akan membuangnya ke tempat sampah," kata Werner kepada
Echo.
"Kami secara aktif mencari kesempatan komersial, yang akan membantu kami untuk berinvestasi dalam skuat dan memenangi pertandingan. Diskusi-diskusi komersial ini bisa menjadi rumit, dan telah pernah saya katakan sebelumnya bahwa di bawah kondisi yang tepat dan juga mitra yang tepat, kami bisa mencari sebagian kecil investasi lewat saham."
Everbright bukan perusahaan pertama yang disebut-sebut mendekati Liverpool.
Pada awal Juni lalu, SinoFortone dikabarkan
The Independent berupaya mengakuisisi Liverpool.
SinoFortone sendiri adalah perusahaan yang disokong pemerintah China yang bergerak di bidang infrastruktur skala besar dengan membangun jalan, jalur kereta api, bandara, pelabuhan, dan juga pembangkit tenaga listrik. Proyek-proyek mereka tersebar di seluruh China dan Timur Tengah.
(vws)