Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, mempertanyakan perubahan sikap Lionel Messi terhadap keputusan pensiun dari tim nasional. Ia bahkan mengira keputusan pensiun itu sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian publik Argentina terhadap kegagalan timnas mereka.
Messi menyatakan diri gantung sepatu dari level internasional usai kekalahan di final Copa America Centenario. Di partai pamungkas itu, Messi gagal ketika menjadi salah satu algojo dalam drama adu penalti. Itu adalah kegagalan ketiga Messi di partai final, setelah pernah kalah di laga pamungkas Copa America 2015 dan Piala Dunia 2014.
Namun setelah bertemu dengan pelatih baru Argentina, Edgardo Bauza, Messi meralat keputusan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak hal berkelebat dalam kepala saya di hari final itu, dan saya benar-benar berpikir untuk berhenti, tapi saya mencintai negara saya," kata Messi ketika mengumumkan keputusannya kembali ke timnas.
Sebelumnya, Maradona secara terbuka pernah memberikan dukungan untuk Messi dan mengatakan bahwa pubik harus menghormati keputusan pensiunnya. Kini Maradona mempertanyakan perubahan hati Messi tersebut.
"Saya tak tahu apakah keputusan pensiun Messi sengaja dibuat-buat untuk membuat kami melupakan fakta bahwa kami kalah dalam tiga final secara beruntun," kata Maradona kepada Radio La Red, seperti dikutip dari
La Gazzetta dello Sport. "Pertama ia berkata akan menyerah, dan kemudian mundur sejenak hanya untuk mengubah pikirannya dalam waktu beberapa pekan."
Maradona kemudian menyatakan Messi terlalu cepat berbicara dan pada akhirnya membuat banyak orang di Argentina kecewa dengan komentarnya.
"Ia merasa terganggu sesuatu yang sebarnarnya bukan apa-apa," kada Maradona. "Bukan ia yang disalahkan karena kekalahan itu, tapi orang lain. Jadi mengapa ia mengumumkan pensiun? Ia berbicara terlalu cepat dan membuat semua orang menahan napas (menanti kepulangannya)."
Messi diperkirakan akan turun ketika Argentina bermain di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan melawan Uruguay pada 1 September, dan Venezuela pada 6 September.
(vws)