Pintu Timnas untuk Pemain Naturalisasi Tidak Tertutup

Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak adanya pemain naturalisasi dalam skuat Timnas Indonesia untuk menghadapi Malaysia pada laga persahabatan, Selasa (6/9), dianggap pelatih Alfred Riedl sebagai yang terbaik saat ini. Namun, Riedl tidak menutup pintu untuk pemain naturalisasi.

Pilihan Redaksi Imigrasi Ungkap Pemalsuan Paspor RI oleh Pesepak Bola Asing Jadwal ISC Akan Menyesuaikan Gelaran Piala AFF Riedl Ungkap Alasan Bentuk Skuat Muda

Untuk kali pertama sejak November 2010, Timnas Indonesia tidak menggunakan jasa pemain naturalisasi. Gelandang Persib Bandung Kim Jeffrey Kurniawan yang menjadi satu-satunya pemain naturalisasi di skuat seleksi beberapa waktu lalu, tidak dipilih Riedl untuk menghadapi Malaysia.

Berbicara kepada CNNIndonesia.com, Riedl mengaku tidak memiliki masalah dengan pemain naturalisasi. Pelatih asal Austria itu tetap memberi kesempatan kepada pemain naturalisasi untuk memperkuat tim Garuda.

"Tidak ada masalah untuk saya mengenai pemain naturalisasi. Jika mereka bisa membantu tim, maka kami selalu menerimanya," ucap Riedl.

Indonesia untuk kali pertama menjalani pertandingan internasional sejak terkena sanksi FIFA pada 2015. Pertandingan Indonesia sebelumnya adalah ketika mengalahkan Myanmar 2-0 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 30 Maret 2015.

Riedl yakin para pemain yang dipanggilnya untuk menghadapi Malaysia adalah yang terbaik saat ini. Terlebih pelatih 66 tahun itu terbentur kesepakatan klub-klub Indonesian Soccer Championship (ISC) A yang membuatnya hanya bisa memanggil dua pemain dari masing-masing klub.

"Sejauh ini staf pelatih sudah menyaksikan lebih dari 55 pertandingan secara langsung dan 45 pertandingan melalui televisi, jadi kami punya gambaran jelas mengenai kemungkinan penampilan pemain untuk Timnas," ucap Riedl.

Riedl memilih skuat muda untuk menghadapi Malaysia. Dari 22 pemain yang dipanggil, 12 di antaranya belum pernah memperkuat Timnas senior dan berpeluang menjalani debut saat melawan Harimau Malaya. (har)