Jakarta, CNN Indonesia -- Seri grand prix Inggris adalah momen yang tak menyenangkan bagi tim Ducati Corse. Kedua pebalapnya Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso tak mendapatkan hasil memuaskan dalam seri balap ke-12 yang digelar di sirkuit Silverstone, Minggu (4/9) tersebut.
Tak hanya itu, kedua pebalapnya pun mengalami masalah yang identik pada otot lengannya.
Dalam balap tersebut Iannone sebetulnya memiliki kesempatan yang bagus. Pria yang sempat menjadi yang tercepat pada Latihan Bebas Dua MotoGP Inggris mengawali balap dari grid ketiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, nahas pria asal Italia itu terpaksa tak menyelesaikan balap karena tergelincir saat sedang berada di urutan kedua balap pada putaran ke-14. Sebelum terjatuh, pria berusia 27 itu mampu mengungguli Dani Pedrosa, Marc Marquez, Cal Crutchlow, dan Valentino Rossi.
Itu adalah kali ketiga Iannone terjatuh dalam seri GP Inggris tahun ini. Sebelumnya Iannone pun terjatuh pada Latihan Bebas III dan lap pemanasan MotoGP Inggris 2016.
Sementara rekannya, Dovizioso lebih beruntung bisa mendapatkan poin dari Inggris walau tak finis di lima besar. Dovizioso yang memulai balap dari grid kesepuluh itu finis di urutan ke enam dan berhak membawa pulang 10 poin dari Inggris.
Namun, usai seri ke-12 rangkaian grand prix tahun 2016 tersebut, ada permasalahan tersisa bagi Ducati. Seperti dikutip dari
Auto Sport, kedua pebalap tim pabrikan Italia itu mengalami masalah cedera usai GP Inggris.
Ketika terjatuh karena permasalahan tangan kanannya, Iannone baru saja menikmati di posisi kedua dalam satu lap, dan ketika balap tersisa enam putaran lagi. Cedera kambuhan arm-pump dikhawatirkan dialami Iannone.
"Setelah lima atau enam putaran saya merasakan sedikit sakit, tetapi saya mencoba mengontrol segalanya, saya punya kekuatan itu. Tetapi dari putaran kesembilan itu mulai di luar kendali, saya hanya membalap dengan tangan kiri yang mana itu menjadi sebuah masalah besar dengan perubahan arah saat pengereman," kata Iannone.
Akibat sakit tersebut pria yang pertama kali membalap di MotoGP pada 2013 silam itu kekurangan kekuatan dalam menjaga kestabilan motor.
"Dan tak beruntungnya ketika saya tiba [di tikungan Luffield] dan mengubah arah, saya sedikit terlambat mengerem dan mencium aspal... saya kehilangan kendali ban depan," kata Iannone yang mulai musim depan akan membalap untuk tim Suzuki Ecstar.
Namun, Iannone merasa beruntung karena saat terjatuh dia tidak mengerahkan kekuatannya hingga 100 persen. Hal itu membuatnya bisa meminimalisasi risiko cedera.
Sementara itu Dovizioso menyisakan cedera lutut selain pula masalah arm-pump di tangan kanannya. Pada dasarnya, arm pump disebabkan sirkulasi darah ke lengan yang tak lancar, hingga mengakibatkan lengan jadi kaku. Untuk mengobatinya bisa dilakukan lewat operasi.
"Saya menggunakan terlalu banyak energi, dan saya tidak bisa menggerakkannya dengan lembut. Saya betul-betul kehilangan tenaga di tangan kanan sebelum pertengahan balap, jadi sangat sulit untuk finis," ujar Dovizioso.
Mengenai hasil balap, Dovizioso menilai dirinya masih beruntung. Padahal menurut pria berusia 30 itu dirinya bisa saja menyusul para pebalap yang finis di depannya.
"Namun ketika saya sudah sampai [posisi] atas saya tak punya tenaga lagi untuk mencoba melawan mereka," kata pria yang dipertahankan Ducati untuk berduet bersama Jorge Lorenzo musim depan.
Sementara itu kegagalan Iannone finis di GP Inggris menggenapi rekor Ducati di kompetisi tahun ini. Ducati menjadi tim pabrikan terbanyak yang kombinasi pebalapnya tak bisa finis yakni 10 kali. Dovizioso dan Iannone kini sudah mengoleksi tak finis masing-masing sebanyak lima kali.
(kid)