Zidane: Sanksi FIFA Ini Mengesalkan

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 11 Sep 2016 21:43 WIB
Zinedine Zidane geram karena FIFA menganggap keempat anaknya tak boleh direkrut Real Madrid, padahal mereka lahir dan besar di Spanyol.
Zinedine Zidane mengatakan bahwa sanksi FIFA untuk Real Madrid absurd. (REUTERS/Andrea Comas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sanksi larangan membeli pemain selama dua bursa transfer yang dijatuhkan FIFA pada Real Madrid dinilai Zinedine Zidane sebagai hal muskil dan tak bisa diterima.

Zidane juga mendukung keputusan Madrid untuk mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Internasional.

"Saya tak memahami hal ini, dan ini sangat menggangu saya. Ini sangat absurd," kata Zidane seperti dikutip dari Bein Sports.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Klub ingin mengubah hal ini secepatnya, dan saya harap hal itu akan terjadi."

Sebelumnya, FIFA menjatuhkan sanksi pada El Real dan Atletico Madrid karena merekrut pemain-pemain asing di bawah umur pada periode 2005 hingga 2014. Kedua kesebelasan mengajukan banding pada Kamis (8/9), tapi kemudian ditolak FIFA.

Alhasil, kedua klub La Liga tersebut dilarang mendaftarkan pemain baru di bursa transfer mendatang. Sebelumnya, Barcelona pun pernah mendapatkan sanksi serupa pada 2015.

Di antara nama pemain di bawah umur yang direkrut Madrid, terdapat nama empat putra Zidane yang memang bermain di akademi klub ibu kota tersebut. Zidane pun menilai situasi tersebut absurd.

"Anak-anak saya lahir di sini dan telah menghabiskan sepanjang hidup mereka di sini, sehingga sangat absurd jika mereka dilarang bermain bola."

Menghadapi sanksi FIFA, Zidane sendiri tidak khawatir dengan masa depan Madrid meski mereka tidak banyak berbelanja pada bursa musim panas kali ini. Madrid hanya mendatangkan kembali Alvaro Morata.

"Saya memiliki daftar pemain-pemain besar. Saya senang dengan pemain yang ada saat ini dan sebaliknya. Jika kami harus memiliki tim yang sama untuk dua atau tiga tahun mendatang, itu bukan masalah," ujar Zidane. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER