Adu Argumentasi Lorenzo dan Rossi di Jumpa Pers

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 12 Sep 2016 01:17 WIB
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo beradu pendapat terkait gaya menyalip sang senior terhadap Lorenzo di GP San Marino. Lorenzo menuding Rossi terlau agresif.
Kebersamaan Valentino Rossi (kanan) dan Jorge Lorenzo (kiri) dalam satu tim akan berakhir musim depan. Jorge Lorenzo telah memutuskan akan bergabung tim Ducati mulai musim depan. (AFP PHOTO / JOSEP LAGO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pebalap rival yang merupakan rekan satu tim, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi terlibat adu argumentasi mengenai situasi saat balap MotoGP San Marino dalam jumpa pers setelahnya, Minggu (11/9).

Dalam balap di sirkuit Misano itu Rossi yang sempat memimpin balap harus finis di belakang pebalap Repsol Honda Daniel Pedrosa. Sementara itu Lorenzo finis di belakang Rossi.

Ketiga pebalap tersebut pun berdiri di atas podium sirkuit Misano, lalu meladeni pertanyaan wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu wartawan lalu bertanya kepada Lorenzo mengenai aksi menyalip Rossi yang berani di putaran kedua MotoGP San Marino. Lorenzo pun menjawab aksi menyalip yang agresif itu hampir membuatnya terjatuh.

Namun, Rossi tak menganggapnya demikian. Itu kata pebalap berusia 37 tahun tersebut adalah hal wajar yang akan dilakukan pebalap di trek cepat Misano. Hal serupa Lorenzo dialami Rossi ketika Pedrosa menyalip dirinya. Dan, Rossi mengatakan dirinya tak memiliki masalah dengan manuver Pedrosa tersebut.

“Ini adalah balap ketika Anda coba untuk menang hingga akhir. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya terkait dengan Pedrosa, menyalip di sini, di Misano, selalu sedikit sulit. Namun, saya ingin mengubah sesuatu karena di Mugello, saya selalu di belakang Lorenzo dan juga tak beruntung dengan mesin yang rusak,” kata Rossi seperti dikutip dari Crash.

“Jadi kali ini saya ingin mencoba untuk tetap di depan.”

Namun pendapat Rossi itu disanggah Lorenzo kemudian. Dan terjadilah selanjutnya adu argumentasi antara kedua pebalap tersebut di hadapan wartawan.

Well, jika Anda bertanya tentang ini, mungkin karena gerakan itu agresif, karena jika tidak Anda akan melontarkan pertanyaan ini. Anda bisa memiliki opini yang berbeda: Dalam opini saya, upaya menyalip itu mungkin terlalu agresif; dia tidak perlu membuat gerakan tersebut, namun Anda semua tahu inilah gayanya dia. Para pebalap menyalip lebih bersih…,” tutur Lorenzo yang dipotong tertawa Rossi.

“Ini benar - Anda tahu itu bukan?” sambung Lorenzo kemudian.

No, no, no. Di lain waktu coba lagi lihat salipan itu di televisi,” sanggah Rossi.

“Jika saya tidak langsung menarik motor, kita akan jatuh - saya jatuh. Mungkin Anda tidak akan jatuh, tetapi saya pasti akan jatuh,” kembali Lorenzo berargumentasi.

“Ini tidak benar. Saya tidak tahu apa lagi yang perlu saya katakan - [Marc] Marquez menyalip saya sepuluh kali seperti ini di Silverstone [MotoGP Inggris]. Apa yang Anda katakan tentang ini tak benar,” jawab Rossi.

“Ini opini saya, pendapat saya,” kata Lorenzo.

“Juga Anda selalu menyalip agresif, saya juga,” ujar Rossi mencoba menegaskan kembali mengenai salipan yang ia lakukan biasa saja.

“Kapan? Ini pendapat saya, juga Race Direction akan memiliki pendapat berbeda. Bagi saya, jika saya tidak menarik motor, saya akan jatuh. Bagaimanapun dia [Rossi] tak perlu melakukan ini, dia lebih baik dibandingkan saya hari ini dan dia akan melewati saya secepatnya atau kemudian [dalam MotoGP San Marino], dia tidak perlu begitu agresif kepada saya. Dia memiliki opini yang berbeda,” balas Lorenzo.

“Bagaimanapun, saya tak setuju,” jawab Rossi langsung.

Keberhasilan Rossi finis di posisi kedua membuat dirinya memperkecil selisih poin dengan pemuncak klasemen, Marquez jadi 43 poin. Sementara itu Lorenzo saat ini tertinggal 61 poin dari Marquez—dan 18 poin di belakang Rossi.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER