Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok peretas Rusia membobol situs Badan Agensi Anti-Doping Dunia (WADA) dan mencuri rekam jejak atlet-atlet top Amerika Serikat seperti Serena Williams, Venus Williams, dan pesenam berbakat Simone Biles.
Data yang dicuri itu menunjukkan bahwa Williams bersaudari mengonsumsi zat-zat yang dilarang WADA untuk alasan medis. Demikian pula dengan Biles yang dituduh mengonsumsi stimulan psikologis. Biles lewat akun
Twitter-nya kemudian menjelaskan bahwa ia terpaksa menggunakan zat tersebut untuk mengobati sakit
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sejak kecil.
Agensi Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) telah mengeluarkan pernyataan, atlet-atlet AS yang integritasnya dipertanyakan sebenarnya telah mendapatkan izin untuk mengonsumsi zat-zat tertentu, dan tidak ada dari mereka yang melanggar aturan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atlet-atlet yang memiliki masalah medis tertentu memang bisa mengajukan izin khusus (
Therapeutic Use Exemptions/TUE) dengan menyertakan hasil diagnosis dokter dan juga asalkan mendapatkan persetujuan otoritas olahraga terkait.
Data-data TUE inilah yang dicuri para peretas dan mereka menyebut hal itu sebagai "lisensi untuk menggunakan doping".
Kelompok peretas itu menamai dirinya sendiri "Fancy Bear". Mereka punya rekam jejak membobol berbagai situs pemerintah, organisasi nonprofit, dan juga korporasi lainnya.
Menurut New York Times, Fancy Bear diyakini berasosiasi dengan G.R.U, agensi intelejen militer Rusia yang baru-baru ini diduga terlibat dalam aksi peretasan Partai Demokrat AS.
Dalam jejak yang ditinggalkan di situs WADA, para peretas juga mengaku bekerja sama dengan Anonymous, kelompok peretas global. Sebelumnya, Anonymous dan Hacker tak pernah bekerja sama.
Pencurian data doping ini disebut sebagai aksi pembalasan setelah WADA menetapkan seluruh atlet atletik dan angkat besi Rusia tak boleh berkompetisi di Olimpiade 2008 karena terbukti positif menggunakan doping.
Dmitry Peskov, juru bicara presiden Rusia Vladimir Putin, menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak terlibat dalam aksi peretasan. "Sederhananya, kami tak mungkin terlibat," kata Peskov.
WADA mengatakan serangan itu adalah upaya untuk mendiskreditkan sistem anti-doping global.
(kid)