Jakarta, CNN Indonesia -- Saluran olahraga
Sky Sport Italia telah memecat salah satu mantan penyerang fenomenal Italia, Paolo Di Canio dari pekerjaannya sebagai analis, Rabu (14/9).
Pemecatan Di Canio itu sendiri disebabkan dia memamerkan tato fasisnya saat siaran langsung. Pria berusia 48 tahun itu pun segera mendapatkan surat pemecatan pada Rabu (14/9) malam waktu setempat.
Saat insiden yang membuatnya diberhentikan itu terjadi, mantan penyerang West Ham United dan Lazio itu tampil dalam acara olahraga
Sky Sport dengan menggunakan polo shirt lengan pendek. Hal itu telah membuat tato yang merepresentasikan pemimpin fasis Italia, Benito Mussolini, terlihat di layar kaca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, sebelum insiden tersebut, para analis di
Sky Sport Italia memakai pakaian formal, jas dan berdasi saat tampil di layar kaca.
Seperti dilansir dari
Football-Italia, menunjukkan dukungan terhadap fasisme adalah tindakan kriminal di Italia. Hal itu pun telah diatur dalam konstitusi negara tersebut.
Dan, akibat insiden tersebut,
Sky Sport Italia selain mengumumkan pemberhentian Di Canio juga melontarkan permintaan maaf kepada publik.
Di Canio sendiri bukan kali ini terganjal masalah karena persoalan fasisme. Pada 2005 silam, saat masih membela Lazio di Serie A, dia mendapatkan sanksi larangan bertanding satu laga karena merayakan gol sambil memberi hormat ala fasis—meluruskan tangan kiri—ke arah suporter Lazio.
Kemudian pada 2013 silam dia telah membuat Menteri Luar Negeri Inggris kala itu David Miliband mundur dari dewan direksi Sundeland. Penyebabnya adalah Miliband tak setuju dengan penunjukan Di Canio sebagai juru taktik klub tersebut karena dukungan sang bintang terhadap fasisme.
Dan, seperti dikutip dari
Mirror, terkait insiden terakhir yang mengaitkannya dengan fasis, Di Canio mengklarifikasi, “Saya bukan politikus, saya tidak terkait dengan organisasi apapun, bukan seorang rasis, dan juga tak menyebaran ideologi fasisme, saya menghormati semua orang.”
(kid)