Jakarta, CNN Indonesia -- Minggu pagi, 18 September 2016, diawali kabar Manchester United memberi penyerang muda Inggris, Marcus Rashford, kontrak baru. Rashford akan berada di Old Trafford hingga 2020.
Pemuda berusia 18 tahun itu pun menjadi salah satu remaja dengan kontrak termahal sedunia saat ini. Seperti dilansir
ESPN FC, sebelumnya Rashford memiliki gaji 20 ribu poundsterling per pekan. Kini, dengan penandatangan kontrak baru, gaji Rashford diklaim meningkat hingga 50 ribu poundsterling per pekan.
Petang harinya, dalam laga lanjutan Liga Inggris di kandang Watford, Vicarage Road, nama Rashford muncul dalam starting XI barisan pemain MU.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu adalah kali pertama Rashford yang sudah merasakan berkostum timnas Inggris bermain sebagai
starter untuk Jose Mourinho di liga.
Dalam pertandingan tersebut, Mourinho memasang strategi eksplosif. Dia menempatkan empat penyerang--termasuk Rashford--sebagai starter. Walaupun sebetulnya Rashford, Anthony Martial, dan Wayne Rooney bermain di belakang Zlatan Ibrahimovic.
Martial yang cedera kemudian diganti Ashley Young pada menit ke-38. Barisan penyerang itu ternyata tak membuat MU mampu segera mengejar ketinggalan gol dari Watford.
Beruntung, pada pertengahan babak kedua, Zlatan Ibrahimovic bermain cantik satu - dua dengan Rashford. Ibrahimovic yang menjemput bola ke bawah menyodorkan operan datar kepada Rashford yang lalu mengembalikan lagi kepadanya.
Ibra kemudian melepaskan bola lambung silang yang ditujukan kepada Rashford. Bola itu terlalu tinggi, namun mengenai dada Valon Behrami mengarah kembali kepada Rashford.
Bola liar berhasil direbut kembali dan ditembakkan Rashford menembus gawang Watford yang dikawal Heurelho Gomes pada menit ke-62 dari jarak dekat.
Itu adalah tembakan
on target pertama Rashford dalam laga tersebut. Di satu sisi, itu menjadikan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak MU di semua kompetisi selama 2016. Selama tahun ini total sudah 10 gol yang dilesakkan Rashford untuk MU. Luar biasanya gol-gol itu dicetaknya dari antara 17 tembakan tepat sasaran.
Dan, pelajaran yang dapat dipetik Mourinho dari dua laga terakhir adalah Rashford tak bisa bermain sebagai penyerang tunggal. Selama ini, ketika mencetak gol, Rashford selalu bermain tak sendiri di depan.
Seperti golnya ke gawang Watford, Rashford pun mencetak gol untuk MU ke gawang Hull City pada akhir Agustus 2016. Ketika itu Rashford menjadi penentu kemenangan MU setelah bekerja sama dengan Rooney.
Selain kiprahnya dalam mencetak gol, ketika bertandem di lini depan, Rashford pun terlihat lebih baik dalam bekerja sama dengan rekan satu tim. Dalam laga di Vicarage Road, dari 18 operan selama 14 menit pertama, Rashford tercatat delapan kali melakukan operan kunci.
Mantan gelandang MU yang kini menjadi analis sepak bola untuk
BT Sport, Paul Scholes ketika babak pertama Watford vs MU berakhir menganalisis bahwa Rashford sebaiknya tak banyak lagi beroperasi di sayap, dan lebih ditarik ke tengah menemani Ibrahimovic.
Itu terbukti pada babak kedua. Rashford yang berduet dengan Ibra bisa menjebol gawang Gomes. Sayang, gol itu tak bisa menyumbang poin karena di akhir pertandingan MU kalah 1-3 dari Watford.
"[Rashford bisa bermain sebagai seorang] yang melebar atau kami memainkannya di depan bersama [penyerang lain atau Zlatan Ibrahimovic]," kata Mourinho.
Namun, dengan kiprah Rashford yang mampu konsisten menjebol gawang tim saat bekerja sebagai duet penyerang, Mourinho sepertinya tak bisa melupakan ini.
Pertanyannya, dengan performa Rashford itu apakah Wayne Rooney akan kembali menjalani kiprahnya sebagai gelandang seperti musim lalu di bawah kepelatihan Louis van Gaal?
(vws)