Jakarta, CNN Indonesia -- Zlatan Ibrahimovic berhasil memukau publik sepak bola ketika dia baru berseragam Manchester United. Namun, di partai terakhir kemilau penyerang veteran Swedia itu seolah memudar, seiring kekalahan MU dari Watford 1-3.
Bek Watford, Miguel Britos mengungkapkan cara meredam mantan penyerang Paris Saint-Germain tersebut. Menurut Britos, Ibrahimovic adalah tipe pemain dengan ego tinggi dan mudah marah jika 'disentuh' lawan.
Britos mengungkapkan hal tersebut saat diwawancara saluran radio Uruguay,
Sport 890. Dalam wawancara tersebut, seperti dikutip dari
ESPN FC, Britos mempelajari itu ketika berhadapan dengan Ibrahimovic saat keduanya berada di Serie A, Italia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini [laga Watford vs MU] bukan kali pertama saya melawannya. Saya menghadapi dia ketika dia bermain di Milan. Kami bisa mengontrol dia dengan baik, termasuk juga [Wayne] Rooney," kata mantan bek Bologna dan Napoli tersebut.
Sebelum bermain di Perancis bersama PSG, Ibra pernah memperkuat tiga klub Italia yakni Juventus, Internazionale Milan, dan AC Milan. Ibra yang juga pernah memperkuat Barcelona itu, kata Britos, sedikit arogan dan mudah marah.
"Dia memang tak suka disentuh [dilanggar]. Di samping itu, dia adalah fenomena. Dia seorang pemain yang lengkap, dan dia juga sangat besar dan sulit untuk dihalau," ujar Britos.
Dalam laga Watford menjamu MU di Vicarage Road itu, Britos ikut andil dalam terciptanya gol pertama bagi timnya. Britos berhasil merebut bola yang dikuasai Anthony Martial di lini pertahanan MU.
Bola lalu dikuasai Daryl Janmaat yang segera mengirim umpan tarik, dan berhasil dimanfaatkan Etienne Capoue untuk menjebol gawang David De Gea.
(bac)