Jakarta, CNN Indonesia -- Cristiano Ronaldo menjalani awal musim terburuk dalam kariernya bersama Real Madrid. Hal ini setidaknya terlihat dalam urusan gol.
Ketika kembali dari cedera dan menjalani laga perdana musim ini melawan Osasuna, 10 September, Ronaldo sebenarnya hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk membobol gawang lawan. Namun sejak saat itu gol-gol Ronaldo mengering.
Dari enam pertandingan yang telah ia lakoni di La Liga, Ronaldo baru mencatatkan gol tunggal ke gawang Osasuna tersebut -- dan tertinggal dari Sergio Ramos, Marco Asensio, Gareth Bale, serta Karim Benzema yang telah mengoleksi dua gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan dilihat dari delapan musim keterlibatannya bersama Real Madrid, ini adalah awalan musim terburuk penyerang tim nasional Portugal itu di Spanyol.
Sebelumnya, catatan terburuk Ronaldo terjadi pada musim 2010/2011 ketika ia mencetak tiga gol dari enam pertandingan. Di lima musim setelahnya, Ronaldo tak pernah mencetak kurang dari lima gol di enam pertandingan.
Catatan terbaiknya adalah pada musim 2014/2015 ketika ia membobol lawan 10 kali dalam enam laga. Di musim yang sama pula Ronaldo menorehkan rekor pribadi di La Liga yaitu mencetak 48 gol dalam satu musim. Rataan golnya saat itu adalah 1,37 gol per pertandingan.
Dengan catatan satu gol dari enam laga, maka musim ini rataan gol Ronaldo (0,16 gol per pertandingan) juga merupakan yang terendah dibandingkan dengan musim-musim lainnya.
Pada dua musim terburuknya, Ronaldo bahkan masih memiliki rataan gol hingga lebih dari 0,85 gol per laga. Pada musim 2009/2010 ketika ia sering kali menepi karena cedera, Ronaldo 26 kali mengoyak gawang lawan dari 29 penampilan, atau rataan gol 0,89 gol per laga.
Sementara pada musim 2015/2016, Ronaldo menorehkan 35 gol dari 36 pertandingan, atau dengan rataan 0,97 gol per laga.
Di lima musim lainnya Ronaldo bersama Madrid, ia selalu memiliki rataan minimal satu gol per pertandingan.
(har)