Bersepeda 'Ditemani' Angry Birds, Ibu Asal Mataram Jajal GFNY
Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Minggu, 02 Okt 2016 16:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Lombok baru saja menjadi tuan rumah ajang balap sepeda Gran Fondo New York (GFNY) Indonesia, Minggu (2/10).
Meskipun berstatus balap sepeda, dalam ajang ini ada dua kelas yakni rute 80 km dan 180 km. Para pesertanya pun beragam dari mulai atlet hingga amatir. Mereka bebas memilih untuk mengikuti rute terjauh atau kelas medio Fondo.
Salah satunya adalah Ratna yang bekerja di institusi pemerintahan di kota Mataram, Lombok. Perempuan yang mengaku kerap bersepeda dalam perjalanannya ke kantor untuk bekerja itu menggunakan sepeda yang unik.
Tak seperti para pesepeda lain yang memang terlihat dirancang untuk balap roadbike, sepeda yang digunakan Ratna lebih cocok digunakan untuk bersepeda santai atau citybike. Hal itu pun dipermanis dengan dua lampu sepeda berselimutkan binatang dalam film animasi untuk anak-anak, Angry Birds.
“Hahaha, lucu ya. Saya tak malu, santai saja yang penting finis dan menikmati,” kata Ratna sambil terkekeh di depan garis finis GFNY Indonesia. “Ini ada spion, juga ada dudukan buat tas di belakang.”
Ratna yang mengikti rute 80 km sama seperti peserta lain memulai balap pada pukul 06.00 WITA. Dia pun melewati garis finis sekitar pukul 11.42 WITA.
“Medan [rute]-nya ini ekstrem ya. Saya baru merasakan. Biasanya bersama kawan-kawan latihan tidak di trek seperti itu,” katanya. “Menyenangkan.”
Diakui Promotor GFNY Indonesia, Axel Moeller, dan CEO GFNY, Uli Fluhme, kegiatan Gran Fondo ini memang tak dikhususkan untuk atlet saja. Semua peserta, ujar Fluhme, bisa datang dari berbagai elemen asal mereka bisa melalui treknya.
“Kami ingin semua orang menikmati bersepeda, sehingga kami mencetuskan ide ini [membuat gran fondo],” ujar CEO GFNY Uli Fluhme di dekat garis finis GFNY Indonesia, Senggigi, Lombok.
Adapun GFNY Indonesia adalah satu dari rangkaian GFNY yang akan mencapai puncaknya di New York City, Amerika Serikat pada 21Mei 2017.
Selain Indonesia, delapan seri lainnya ada di Italia, Argentina, Cozumel-Meksiko, Kolombia, Uruguay, Brasi, dan Mont Ventoux. (vws)
Meskipun berstatus balap sepeda, dalam ajang ini ada dua kelas yakni rute 80 km dan 180 km. Para pesertanya pun beragam dari mulai atlet hingga amatir. Mereka bebas memilih untuk mengikuti rute terjauh atau kelas medio Fondo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hahaha, lucu ya. Saya tak malu, santai saja yang penting finis dan menikmati,” kata Ratna sambil terkekeh di depan garis finis GFNY Indonesia. “Ini ada spion, juga ada dudukan buat tas di belakang.”
“Medan [rute]-nya ini ekstrem ya. Saya baru merasakan. Biasanya bersama kawan-kawan latihan tidak di trek seperti itu,” katanya. “Menyenangkan.”
Diakui Promotor GFNY Indonesia, Axel Moeller, dan CEO GFNY, Uli Fluhme, kegiatan Gran Fondo ini memang tak dikhususkan untuk atlet saja. Semua peserta, ujar Fluhme, bisa datang dari berbagai elemen asal mereka bisa melalui treknya.
“Kami ingin semua orang menikmati bersepeda, sehingga kami mencetuskan ide ini [membuat gran fondo],” ujar CEO GFNY Uli Fluhme di dekat garis finis GFNY Indonesia, Senggigi, Lombok.
Adapun GFNY Indonesia adalah satu dari rangkaian GFNY yang akan mencapai puncaknya di New York City, Amerika Serikat pada 21Mei 2017.
Selain Indonesia, delapan seri lainnya ada di Italia, Argentina, Cozumel-Meksiko, Kolombia, Uruguay, Brasi, dan Mont Ventoux. (vws)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK