Hidup Mandiri dari Permainan Video Counter Strike

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2016 19:24 WIB
Richard Permana berhasil membuktikan dirinya bisa berjaya dan hidup mandiri lewat permainan video Counter Strike. Kini, dia membela nama Indonesia di TAFISA.
Richard Permana mengaku bisa hidup mandiri berkat permainan video Counter Strike. (Screenshoot via Instagram/@nxlfrgdibtj)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seringkali orang tua melarang anak-anaknya untuk menghabiskan waktu memainkan permainan video [video game]. Alasannya, permainan video bisa membuat sang anak lupa waktu dan menyia-siakan kehidupan demi masa depan.

Namun, Richard Permana berhasil mematahkan itu semua. Pria berusia 30 tahun itu berhasil membuktikan dirinya bisa hidup mandiri berkat permainan video game.

Bukan hanya itu, dia pun bisa ikut bertarung mengharumkan nama Indonesia dalam ajang TAFISA World Games 2016 yang digelar di Ancol, Jakarta. Richard membela bendera merah putih dalam cabang olahraga rekreasi E-Sports atau olahraga elektronik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

E-Sports adalah olahraga rekreasi pertama yang dipertandingkan dalam ajang TAFISA World Games 2016 di Mall Ancol Beach City, Kamis (6/10) siang. Richard ikut berkompetisi di sana untuk permainan Counter Strike (CS).

Kepada CNN Indonesia.com, Richard mengungkapkan 'terjebak'-nya dia dalam permainan CS tak beda dengan remaja-remaja yang digandrungi permainan game daring di warung-warung internet.

"Baru mulai main profesional itu pada 2006-2008. 2006 itu pada saat kita juara dua nasional kompetisi CS, kemudian 2008 juara satu nasional mewakili Indonesia ke World Cyber Games di Jerman," tutur Richard menceritakan prestasinya. "Itu [World Cyber Games] adalah kejuaraan tertinggi yang bisa diikuti semua atlet e-Sport yang ada di dunia."

Berkat keberhasilannya di Jerman itulah kehidupan Richard mulai berubah. Dia mulai bermain sebagai gamer profesional, dan dikontrak sponsor.

Bersama TEAMnxl>, Richard berhasil lima kali ke luar negeri dan secara berturut-turut menyabet juara di kejuaraan e-Sports internasional dari 2013 sampai 2015. Selama tiga tahun itu pula, katanya, tidak ada negara Asia Tenggara yang bisa mengalahkan Indonesia di Games CS: Global Offensive (CS:GO).

Richard Permana saat berjuang mewakili Indonesia dalam ajang TAFISA World Games 2016 di Ancol, Jakarta, 6 Oktober 2016. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
"Hadiah terbesar yang saya dapat adalah Rp 100 juta ketika bertanding di India pada 2014," ucapnya.

Saat ini, Richard mengaku sudah memiliki penghasilan rutin per bulan hasil dari bermain game CS:GO. Hasil bermain atau yang ia sebut latihan selama delapan jam sehari, lima hari seminggu pun berbuah manis.

"Gaji saya dan tim didapat dari sponsorship, fresh money tournament, atau merchandise yang kami jual ke fans. Saya tidak bisa katakan berapa jumlah penghasilan saya per bulan, tapi yang jelas sudah di atas rata-rata UMR (Upah Minimum Provinsi) Jakarta," ucap Richard.

Untuk diketahui, pada 2016 ini UMR yang berlaku di Jakarta adalah Rp3,1 juta.

Kendati begitu, apa yang Richard capai sekarang tak lepas dari perjuangan dan pengorbanan di masa lalu. Ia harus berusaha keras meyakinkan kedua orang tuanya bahwa dia dapat bertanggungjawab atas pilihan yang dia ambil.

Tak hanya itu, Richard yang akhir tahun ini akan melepas masa lajangnya pun harus meyakinkan kekasihnya dengan pilihan hidupnya tersebut.

"Orang tua biasalah pada awalnya menentang. Puncaknya dulu, ketika saya berhenti kuliah di semester tujuh. Tapi ketika sampai di satu titik, saya bisa buktikan bahwa apa yang kami kerjakan menghasilkan, bisa kasih bukti membanggakan negeri juga, orang tua ya mau tidak mau mendukung apa yang kami jalankan," tutur Richard.

"Salah satu hal yang saya katakan kepada orang tua dan calon istri saya: Banyak orang yang ingin berada di posisi saya tapi tidak bisa. Kenapa saya harus mengorbankan apa yang saya capai hanya untuk memuaskan kepentingan orang lain?" sambungnya menambahkan.

Namun, diakui Richard, dirinya tidak bisa terus menerus menggantungkan hidup pada permainan video. Dia pun mencoba melirik profesi lain seperti bisnis.

"Untuk sekarang ini, saya ingin bisa mandiri dan juara dunia. Sementara bakal bergulat di dunia e-Sports dahulu," kata Richard.

(kid)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER