Jakarta, CNN Indonesia -- Gianluigi Buffon merupakan dewa pelindung Juventus dalam lebih dalam lebih dari satu dekade terakhir. Namun jelang duel Liga Champions tengah pekan ini, Buffon sedang hobi membuat blunder.
Dalam sembilan hari terakhir, Buffon melakukan dua kali blunder, sebuah hal yang sangat tidak akrab dengan Buffon di masa lalu.
Blunder pertama Buffon ada pada laga Italia lawan Spanyol di babak kualifikasi Piala Dunia 2018. Keputusan Buffon maju untuk menghalau bola berakibat fatal karena ia gagal menendang bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, Nolito kemudian dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong melompong.
Sembilan hari berselang, Buffon kembali melakukan kesalahan saat mengawal gawang Juventus. Dalam laga lawan Udinese, Buffon gagal bereaksi dengan baik pada tembakan Jakub Jankto.
Tembakan Jankto tepat mengarah ke pelukan Buffon namun Buffon malah melakukan kesalahan dalam menghalau bola dan bola pun meluncur masuk ke gawang.
Dalam dua blunder yang dilakukan Buffon tersebut, tim Buffon selalu tertinggal namun Buffon beruntung karena pada akhirnya timnya selalu terhindar dari kekalahan. Italia akhirnya bermain imbang lawan Spanyol sedangkan Juventus berbalik menang atas Udinese.
Selain dua blunder tersebut, Buffon juga kebobolan dua gol saat Italia menghadapi tim lemah, Makedonia. Hal itu benar-benar melengkapi minggu buruk yang dialami Buffon.
"Tiga bulan lalu, Buffon adalah kiper terbaik di Piala Eropa," kata agen Buffon, Silvano Martino.
"Satu hal yang saya sesalkan adalah gol lawan Udinese karena itu merupakan kesalahan teknis. Sementara gol dalam laga lawan Spanyol, saya menilai hal itu sebagai sebuah hal yang sering terjadi dalam pertandingan."
Bagi Martino, blunder adalah hal yang lazim terjadi dalam sepak bola. Namun lantaran Buffon bermain sebagai penjaga gawang dan selama ini terus menunjukkan performa konsisten, maka hal itu lebih jadi sorotan.
"Buffon telah menjalani sekitar 1000 pertandingan, jadi akan ada beberapa kesalahan yang bakal terjadi di dalamnya."
"Seorang kiper tentu saja tak bisa menjalani kariernya tanpa pernah sekalipun melakukan kesalahan," ujar Martino.
Buffon tentunya tak akan bisa terus-menerus melakukan blunder. Terlebih Juventus akan menghadapi duel sulit melawan Olympique Lyon di markas lawan.
Dua blunder yang telah dilakukan Buffon dalam sembilan hari terakhir sudah sepatutnya jadi alarm pengingat bagi Buffon agar tak lagi melakukan kesalahan saat menghadapi Lyon.
Pasalnya, Juventus berada di grup ketat yang berisikan Lyon, Sevilla, dan Dinamo Zagreb. Buffon harus kembali jadi dewa pelindung yang memberikan rasa nyaman di lini belakang.
(vws)