Mengintip Kualitas Lapangan Latihan Timnas di Karawaci

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 01 Nov 2016 21:33 WIB
Lapangan latihan SPH Karawaci yang biasa menjadi langganan timnas untuk menyewa di sana, selalu dirawat secara berkala dengan pekerja yang ahli.
Alfred Riedl memilih lapangan SPH Karawaci untu latihan timnas Indonesia karena kualitasnya yang mumpuni. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lapangan Sepak Bola di Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci menjadi pilihan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, untuk pemusatan latihan (training camp) tim Merah Putih dalam menyambut Piala AFF 2016.

Ini bukan kali pertama Riedl menggiring para pemainnya berlatih di Lapangan SPH Karawaci. Boleh dibilang, lapangan tersebut sudah menjadu langganan bagi timnas di bawah arahan pelatih asal Austria itu sejak menangani Garuda pada 2014 lalu.

Salah satu alasannya adalah lapangan tersebut memiliki kualitas yang tak kalah dari yang ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan. Pemimpin perawatan lapangan di SPH, Suripno, membenarkan hal tersebut.

“Lapangan di sini khusus untuk olahraga. Untuk acara seperti Pensi (Pentas Seni), menggunakan gym. Selain digunakan untuk sepak bola, dipakai juga untuk atletik dan rugbi.” 

“Di sini sudah standar internasional,” kata laki-laki berusia 31 tahun tersebut saat berbincang di tribun Lapangan Sepak Bola SPH, Selasa (1/11) pagi.

Suripno bersama enam rekannya yang terdiri dari empat orang laki-laki dan dua perempuan sehari-hari bertugas untuk merawat tiga lapangan sepak bola dan satu lapangan bisbol yang ada di SPH. Petugas perempuan bertugas untuk menjaga kebersihan, sementara yang laki-laki melakukan perawatan lapangan secara berkala.

Lapangan Sepak Bola di SPH, katanya, sudah biasa dipakai latihan timnas dari U-19, U-23, dan senior sejak kurang lebih 2013 atau 2014 sebelum Indonesia kena sanksi FIFA dan Kemenpora. Kepada CNNIndonesia.com, Suripno berbagi cerita bagaimana cara merawat lapangan yang baik.

"Kami ada pemangkasan dan pemotongan seminggu sekali, dan pemupukan sebulan sekali. Tapi kalau untuk pemupukan, tergantung kebutuhannya juga. Karena lapangan sepak bola di sekolah ini susah diprediksi kegiatannya.

"Alat-alat di sini ada mesin potong: green mover, rover, brush cutting. Ada alat untuk memberi pupuk juga, jadi pengerjaannya tidak manual dan meringankan pekerjaan kami," ucapnya.

Suripto sendiri mengaku sudah pernah mencoba bermain sepak bola di lapangan tersebut. Menurutnya lapangan itu enak dan menyenangkan untuk digunakan bermain bola.

"Bedanya jauh dengan kebanyakan lapangan sekolah di Indonesia, untuk sliding tidak sakit. Karena datarannya pasir, bukan tanah.  Makanya kalau setiap habis latihan langsung kami cek. Karena biasanya ada yang rumput yang terkelupas, kami ratakan lagi. 

"Kalau tidak, lapangannya tak rata dan bolong-bolong. Kebanyakan lapangan yang bergelombang di Indonesia itu karena orang Indonesia jago bikin lapangan, tapi untuk perawatannya kurang," ujar Suripno.

Dengan kualitas lapangan yang bagus, Suripno beharap timnas Indonesia dapat lebih berkembang dan bersinar di Piala AFF 2016 mendatang.

Timnas rencananya akan menjalani laga perdana di Piala AFF pada 19 November menghadapi Thailand di Stadion Olahraga Filipina, Manila. Di kejuaraan tersebut, Indonesia berada dalam Grup A bersama Filipina, Thailand, dan Singapura.
 

Ini adalah kejuaraan internasional pertama timnas Indonesia pasca dicabutnya sanksi Kemenpora dan FIFA.
"Timnas sekarang menurut saya bagus. Pemain favorit saya Evan Dimas, skill-nya cukup bagus. Mudah-mudahan Indonesia lolos dari putaran pertama. Agak berat memang karena ada Thailand," ucap Suripno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER