Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas sepak bola Malaysia (FAM) berang dengan tudingan mantan petinggi FIFA yang menyebut negara jiran tersebut sebagai poros pengaturan skor di Asia Tenggara.
Sebelumnya, mantan kepala keamanan FIFA yang kini menjadi konsultan independen, Chris Eaton melontarkan pernyataan bahwa Malaysia kini menjadi poros pengaturan skor. Negara jiran itu mengambil alih poros bisnis ilegal tersebut yang sebelumnya terpusat di Singapura.
Eaton melontarkan pernyataan tersebut dalam forum taruhan olahraga di Singapura pada awal pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendesak Eaton untuk menunjukkan kepada kita bukti-bukti tersebut," tukas Sekretaris Jenderal FAM Hamidin Amin seperti dikutip dari
AFP, Rabu (9/11).
Hamidin menegaskan kepada Eaton agar pria asal Australia itu lebih profesional dalam berkomentar termasuk dengan memberikan bukti dan informasi kepada otoritas di Malaysia.
Secara terpisah, Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar menyatakan pihaknya tidak menerima informasi apapun terkait tudingan Eaton, termasuk juga dari FIFA ataupun Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Malaysia sendiri tak asing dengan tudignan skandal pengaturan skor dalam beberpaa tahun terakhir. Sindikat-sindikat judi dari negara itu pun disebutkan aktif berkegiatan hingga melewati batas negara.
Skandal paling besar terjadi pada 1994 silam di Malaysia, di mana 21 pemain dan pelatih dipecat, dan 58 pemain diskors.
Kemudian pada 1999, empat pria terkait sindikat judi di Malaysia di pencara tiga tahun karena sabotase pertandingan Charlton versus Liverpool demi pengaturan skor.
Tak hanya itu, pada 2012 silam FAM telah menskors 18 pemain muda dan menghukum seumur hidup seorang pelatih karena terlibat pengaturan skor.
(har)