Bocaue, CNN Indonesia -- Indonesia meraih hasil buruk kalah 2-4 dari Thailand di Stadion Sport Complex, Sabtu (19/11) sore waktu setempat.
Kesenjangan lini tengah timnas Indonesia dalam menjaga keseimbangan menyerang dan bertahan amat terasa. Kesalahan koordinasi dari lini tengah, termasuk buruknya antisipasi lini belakang, menjadi faktor utama kekalahan timnas Indonesia.
Beberapa kali Thailand dengan leluasa mampu menguasai lini tengah tanpa mendapat gangguan berarti dari para pemain di lini tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duet antara Stefano Lilipaly dan Bayu Pradana pun tampaknya kurang berjalan maksimal. Riedl memang menurunkan dua nama itu dan menyimpan Evan Dimas di babak pertama.
Ia juga tidak memainkan Zulham Zamrun sebagai starter di lini sayap. Pelatih berkebangsaan Austria itu lebih memilih Rizki Ripora.
Evan dan Zulham baru dimainkan pada babak kedya. Zulham masuk menggantikan Lerby pada menit ke-74. Sementara Evan dimainkan menggantikan Andik Vermansah pada menit ke-82.
Riedl pun mengungkapkan alasan menyimpan Evan dan Zulham pada babak pertama menghadapi Thailand.
"Evan sempat mengalami sakit selama sepekan dan wajar kami mainkan di babak kedua karena kondisinya masih kurang fit," terang Riedl kepada para wartawan di konferensi pers usai pertandingan.
Sementara untuk Zulham, ia memiliki penilaian tersendiri untuk memilih Rizki pada babak pertama.
"Zulham bermain kurang bagus di Vietnam dan membuka kesempatan kepada yang lain," tutur Riedl.
Ia juga mengomentari dua gol kebobolan timnas Indonesia yang menurutnya sungguh gila.
"Dua gol awal mereka (Thailand) lebih karena kesalahan individu (bek timnas Indonesia)," tutur Riedl.
Sementara itu, pelatih timnas Thailand Kiatisuk Senamuang juga menyebut amat berat meraih kemenangan atas Indonesia.
"Dua gol Indonesia terjadi lewat umpan silang dan kami harus memperbaiki kelemahan itu," ungkap Kiatisuk.
(bac)