Jakarta, CNN Indonesia -- Satu tiket lagi di Grup A bakal ditentukan pada laga terakhir hari ini, Jumat (25/11). Selain Thailand yang sudah memastikan lolos, tiga tim masih berpeluang melaju ke semifinal.
Pada laga di Stadion Rizal Memorial pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB, Timnas Indonesia dan Singapura harus memetik kemenangan.
Begitu pula tuan rumah Filipina, harus menang atas tim kuat Thailand pada laga di Stadion Philippine Sports pada waktu yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada kekhawatiran bagi sebagian publik Indonesia, Thailand akan menyimpan kekuatannya ketika menghadapi Filipina. Skuat Gajah Perang diprediksi akan tampil dengan mayoritas skuat pelapisnya setelah memastikan posisi juara Grup A.
Tuan rumah pun diprediksi bakal memiliki peluang lebih besar untuk memenangi pertandingan.
Namun, penilaian berbeda diutarakan mantan gelandang timnas Indonesia Fakhri Husaini. Skuat pelapis Thailand, dikatakan Fakhri, justru akan menguntungkan Indonesia maupun Singapura.
"Sebab, Thailand tak seperti tim-tim lainnya di Grup A ini. Mereka memiliki tim utama dan pelapis yang kualitasnya nyaris sama bagus," tutur Fakhri.
Ia menambahkan, dengan memainkan skuat pelapisnya, tim arahan Kiatisuk Senamuang justru tampil lebih segar dengan stamina yang sangat fit.
Dengan demikian, kondisi itu malah akan lebih menyulitkan Filipina untuk bertahan dari gempuran-gempuran pasukan Gajah Perang.
"Sekarang Indonesia tinggal fokus saja memenangi pertandingan karena itu syarat yang lebih penting untuk lolos," ucap mantan pelatih Timnas U-19 tersebut.
Apalagi bukan perkara mudah menghadapi Singapura yang memiliki kekuatan cukup stabil dari setiap edisi di Piala AFF.
"Kualitas Singapura memang naik-turun setiap edisinya. Tapi bukan berarti kali ini mereka mudah dikalahkan," tutur Fakhri.
Ia menilai, salah satu keunggulan Singapura ada pada organisasi permainan yang lebih apik dibandingkan Indonesia.
"Dari dulu hingga sekarang, itu yang menjadi keunggulan mereka. Singapura memiliki organisasi dan disiplin permainan yang sangat tinggi meski kemampuan individu rata-rata pemainnya tak sebagus Indonesia," terang Fakhri.
(vws)