Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua panitia pelaksana laga semifinal leg pertama Piala AFF 2016 Yeyen Tumena meminta maaf karena banyak suporter tim nasional Indonesia kesulitan untuk membeli tiket lewat mekanisme dalam jaringan (online).
Sejak Kiostix membuka penjualan tiket pada Rabu (30/11) pukul 10.00 WIB, banyak penggemar memang mengeluhkan situs Kiostix sukar diakses. Bahkan, banyak di antara mereka harus menunggu hingga tengah malam untuk membeli.
"Mohon maaf untuk para suporter yang kabarnya dipersulit untuk mendapatkan tiket," kata Yeyen kepada media saat konferensi pers di Kantor PSSI, Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Yeyen, pihaknya juga punya beberapa alasan tidak menjual tiket di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Salah satunya adalah tidak ada loket di area stadion.
"Di sekeliling Pakansari juga sedang ada konstruksi lahan parkir. Selain itu juga terkait masalah keamanan yang sudah disesuaikan dengan pihak kepolisian," kata Yeyen.
Sekretaris PSSI Ade Wellington menjelaskan, bahwa semua proses penjualan tiket berdasarkan rekomendasi TTM (Thai Ticket Major), pihak yang resmi digandeng Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) sebagai distributor tiket.
Ade mengatakan, maksud dan tujuan penjualan via daring adalah agar masyarakat bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses pembelian tiket.
"Tapi dalam prosesnya ada kondisi yang tidak maksimal dari sistem. Ada proses transaksi yang tidak berjalan. Itu yang tidak diharapkan," kata Ade.
Sementara itu, Head of Sales Kiostix Andhika Putra mengatakan, pada hari pertama penjualan, ada lonjakan luar bisa pengunjung situs. Hal itu membuat para pembeli tiket harus 'mengantre' untuk masuk dalam situs.
Meski begitu, Andhika tidak mau jika Kiostix disebut tidak siap untuk mendistribusikan tiket AFF.
"Secara sistem kami siap. Tapi kami tidak siap menghadapi kendala akses masuk yang dalam satu waktu jumlahnya mencapai 150 ribu-an, " sebut Andhika.
"Kami biasanya bisa menampung akses mulai dari 0-50 pengakses dalam satu waktu."
(vws)