Chen Qingchen/Jia Yifan, Ancaman Bagi Ganda Putri Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Atlet bulutangkis pasangan ganda putri China, Chen Qingchen/Jia Yifan menjadi salah satu pasangan yang patut diperhitungkan sepanjang musim 2017 mendatang.

Pilihan Redaksi PBSI Tunjuk 19 Pelatih dan 89 Atlet Penghuni Cipayung PBSI Fokus Bangkitkan Prestasi Tunggal Putri

Hal itu diungkapkan Pelatih Kepala Ganda Putri Pelatnas PBSI, Eng Hian. Eng Hian menuturkan hal tersebut berdasarkan sepak terjang Chen/Jia yang menawan sepanjang 2016. Dan, sambung Eng Hian, itu bisa menjadi ancaman buat para atlet ganda putri Indonesia.

Menurut Eng Hian kualitas individu yang Chen dan Jia sangat baik. Keduanya juga merupakan pemain yang pintar untuk mengatur strategi di lapangan bulutangkis. Namun, bagi Eng Hian bukan berarti Chen/Jia tanpa kelemahan.

"Mereka bisa bermain tempo dan mengubah pola di tengah pertandingan. Keduanya juga punya chemistry yang bagus di lapangan. Tapi,  dari segi teknis mereka sebenarnya belum maksimal," kata Eng Hian di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (4/1).

Eng Hian sendiri menilai salah satu keuletan dan ketangguhan permainan Chen/Jia adalah saat tampil dalam Superseries Final di Dubai pada Desember 2016. Saat itu pasangan ganda putri China tersebut mampu mengalahkan juara ganda putri Olimpiade asal Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

Tak hanya itu,  Chen yang juga turun di ganda campuran bersama Zheng Siwei pun mampu menjadi juara usai menaklukkan pasangan suami istri asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock.

Saat ini,  Qingchen yang usianya belum genap 20 tahun itu bersama Siwei menempati puncak peringkat dunia ganda campuran. Keduanya mampu melewati Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berada satu tingkat di bawah mereka. (kid)