Mimpi Tak Terbayangkan Bagi Faiz, Sang Pemenang Puskas Award

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 10 Jan 2017 08:26 WIB
Bagi para pesepak bola asal Asia Tenggara bisa berdiri bersama bintang-bintang sepak bola dunia dalam satu panggung adalah sebuah mimpi yang luar biasa.
Pemenang Puskas Award 2016, Mohd Faiz Subri (kanan), berpose bersama pemenang penghargaan FIFA 2016 lainnya termasuk pemain terbaik dunia Cristiano Ronaldo (ketiga dari kanan) di Zurich, Swiss, 9 Januari 2017. (AFP PHOTO / Fabrice COFFRINI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi para pesepak bola asal Asia--apalagi Asia Tenggara--bisa berdiri bersama bintang-bintang sepak bola dunia dalam satu panggung seperti sebuah mimpi yang luar biasa.

Namun, Mohd Faiz Subri, mampu mewujudkan itu berkat tendangan 'ajaib'-nya. Tendangan bebas berbuah gol yang dicetak Faiz mampu menjadi yang terbaik sepanjang 2016. Dia pun didaulat mendapatkan trofi Puskas atas prestasinya--trofi yang untuk kali pertama jatuh ke tangan pesepak bola Asia.

Dan, Faiz pun menerima kebanggaan itu dari pemain terbaik dunia asal Brasil, Ronaldo Luiz Nazario de Lima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ronaldo yang menjadi pemain terbaik FIFA sebanyak tiga kali (1996, 1997, dan 2002) itu memberikan trofi Puskas kepada Faiz dalam malam gala yang berlangsung di Zurich, Swiss, Senin (9/1).

Faiz yang merupakan kelahiran Kedah, Malaysia tersebut pun terlihat gugup di atas panggung. Ia bahkan terlihat seperti grogi saat mencari bahan pidato yang sudah ia simpan dalam telepon selularnya.

[Gambas:Youtube]

Sebelum malam gala, Faiz menyatakan tak akan bermimpi banyak kecuali bisa berswafoto dengan idolanya saja, Cristiano Ronaldo.

Tapi, nasib berkata lain, Faiz didaulat meraih Puskas Award dan menerimanya langsung dari tangan Ronaldo yang turut mengantar Brasil dua kali menjadi juara dunia.

Mimpi Tak Terbayangkan Faiz, Sang Pemenang Puskas AwardLegenda timnas Brasil, Ronaldo Luiz Nazario de Lima, saat mengumumkan Mohd Faiz Subri sebagai pemenang Puskas Award 2016. (REUTERS/Ruben Sprich )
"Jujur, tak pernah terpikirkan oleh saya untuk bisa sampai pada level ini dan bisa berdiri di antara pesepak bola kelas dunia di tempat yang luar biasa," ucap Faiz dengan bidikan kamera para jurnalis dan pandangan insan sepak bola kelas wahid dunia mengarah kepada dirinya.

Gol Faiz yang didaulat mendapatkan Puskas Award itu diciptakannya dalam lanjutan laga liga sepak bola Malaysia (MSL) pada 16 Februari 2016. Kala itu timnya, Penang FA menghdapi Pahang.

Faiz mencetak gol pembuka lewat tendangan bebas dari jarak sekitar 30 meter. Golnya ke gawang yang dijaga Mohamad Nasril inilah yang membuat banyak orang yang menyaksikan dan menontonnya terkesima.

Dari tayangan ulang, bola tendangannya semula terlihat mengarah ke sisi kiri atau tiang dekat gawang Nasril. Namun, tiba-tiba bola melejit berubah arah menuju ke sisi kanan atau tiang jauh gawang Pahang.

Sang kiper yang sempat tertipu arah bola telanjur bergerak ke kiri dan mati langkah begitu mengetahui bola ternyata melintir ke kanan gawangnya.

Gol Faiz ini pun langsung disambut gemuruh ribuan suporter di Stadion Bandar Raya, Pulau Penang. Saat itu Penang masih ditangani Jacksen F Tiago, mantan pelatih Persipura Jayapura.

[Gambas:Youtube]

Seperti dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, Faiz mengatakan gol itu tak ia cetak dengan kebetulan. Gol 'ajaib' pria berusia 29 tahun itu tercipta berkat latihan yang ia lakukan berjam-jam setiap harinya.

Nyatanya pria yang belum pernah berkostum timnas Malaysia itu memang memiliki kemampuan menembak jarak jauh yang ciamik. Itu setidaknya terlihat dari gol-gol yang ia lesakkan untuk tim dibelanya.

[Gambas:Youtube]
Dalam perebutan Puskas Award 2016, Faiz menyingkirkan dua nama dari benua Amerika yakni gelandang asal Brasil yang bermain di Corinthias, Johnath Marlone, dan pesepak bola perempuan asal Venezuela, Daniuska Rodriguez. Faiz, Marlone, dan Daniuska adalah tiga besar Puskas Award 2016.

Istri Faiz yang mendampingnya ke Zurich, Norzanis Hasim mengatakan dirinya pun terkejut ketika sang suami dipanggil untuk menerima trofi.

"Walaupun saya tak ada dalam acara penghargaan malam ini, saya tetap bersamanya untuk mendoakan kesuksesannya. Ketika nama dia dipanggil sebagai pemenang, saya sangat bersukur bahwa doa seluruh warga Malaysia untuk kesuksesannya dijawab [Yang Maha Kuasa]," ujar Norzanis.

Setahun sebelum Faiz, Puskas Award pun diterima bintang sepak bola tak terkenal yaitu Wendell Lira asal Brasil. (Reuters/Arnd Wiegmann)
Kini, nama Faiz--setidaknya berkat gol ajaib ke gawang Penang--sejajar bintang-bintang sepak bola dunia. Sebelum Faiz, Puskas Award itu kali pertama dimenangkan Cristiano Ronaldo (2009).

Setelah Ronaldo para pemenang trofi gol terbaik itu adalah Hamit Altintop (2010), Neymar jr (2011), Miroslav Stoch (2012), Zlatan Ibrahimovic (2013), James Rodriguez (2014).

Tahun lalu, bintang tim kompetisi lokal Goiano, Brasil, Wendell Lira menjadi pencetak gol terbaik untuk 2015.

Sementara untuk Puskas Award 2016, Faiz didukung hingga 59,46 persen suara dari seluruh dunia untuk menjadi yang terbaik.

Bukan hanya mengalahkan Marlone dan Daniuska Rodriguez, gol Faiz pun menjadi yang lebih keren dibandingkan gol Lionel Messi ke gawang Amerika Serikat dalam semifinal Copa America Centenario dan gol Neymar ke gawang Villareal saat membela Barcelona. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER