Jakarta, CNN Indonesia -- David Sullivan menyatakan West Ham United sebenarnya tak perlu menjual Dimitri Payet pada bursa transfer Januari ini, akan tetapi mereka tetap mengambil keputusan itu karena ingin menjaga keharmonisan klub.
Sullivan juga menegaskan ia dan manajemen klub sangat kecewa dengan sikap Payet.
"Klub ingin agar hal ini tercatat bahwa kami benar-benar kecewa Dimitri Payet tidak menunjukkan rasa hormat dan komitmen kepada West Ham, seperti yang ditunjukkan penggemar dan klub pada dirinya. Terutama ketika kami menghadiahinya dengan kontrak baru pada tahun lalu," kata Sullivan seperti dikutip dari
The Guardian.
Dalam tiga pekan terakhir, Payet memang berseteru dengan West Ham karena ia memaksa dijual ke klub lamanya, Marseille, dengan alasan kepentingan keluarga. Payet bahkan menolak bertanding dan kemudian dilarang berlatih bersama rekan-rekan setimnya.
Payet yang merupakan pemain terbaik West Ham musim lalu, kemudian resmi pindah ke Marseille, Minggu (29/1), dengan transfer senilai £25 juta. Ia mendapatkan kontrak empat setengah tahun dengan kesebelasan Perancis itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banderol Payet membuat West Ham mendapatkan keuntungan besar karena ia sebelumnya hanya dibeli dengan harga £10,7 juta. Akan tetapi, Sullivan menegaskan bukan itu alasan ia menjual Payet.
"Saya ingin memperjelas bahwa kami tak punya alasan finansial untuk menjual pemain terbaik kami. Keputusan untuk mengizinkan Payet pergi adalah bersesuaian dengan keinginan manajer dan juga untuk menjaga keutuhan skuat," ucapnya.
"Sejujurnya, saya dan dewan klub lebih memilih untuk tetap tinggal agar menjadi contoh bahwa tidak ada pemain yang lebih penting dari klub."
Untuk menggantikan Payet, The Hammers sendiri kini telah mendatangkan gelandang serang Robert Snodgrass dari Hull City dan juga kini berburu bahwa penyerang Brentford, Scott Hogan.
(bac)