Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengatakan mencoba mengerti kemarahan penyerangnya, Paulo Dybala.
Seperti diberitakan media-media di Italia, pemain asal Argentina itu kesal dan menolak berjabat tangan dengan Allegri saat di depan bangku cadangan.
Kekesalan Dybala disinyalir karena dirinya diganti saat Si Nyonya Tua bertandang ke markas Sassuolo, pada laga lanjutan Liga Italia Serie A, Minggu (29/1) waktu setempat. Tim arahan Allegri sendiri menang 2-0 atas tim tuan rumah.
Lantaran Juventus sudah unggul 2-0, Allegri mencoba memberikan menit bermain kepada penyerang muda asal Kroasia, Marko Pjaca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pelatih AC Milan tersebut pun memutuskan menarik keluar Dybala dan menggantikannya dengan Pjaca pada menit ke-77.
Dybala lantas kesal dengan pergantian tersebut karena masih ingin dimainkan hingga laga berakhir.
Sontak, pemain berusia 23 tahun itu langsung menunjukkan kemarahannya terhadap Allegri di pinggir lapangan. Ia menolak berjabat tangan dengan sang pelatih di depan bangku cadangan.
Meski demikian, Allegri merasa kekesalan pemainnya itu bukan berita yang harus dibesar-besarkan.
"Seluruh pemain ingin dimainkan terus di lapangan. Ia (Dybala) sudah bermain dengan baik," ujar Allegri seperti dikutip dari
Football-Italia.
Pelatih berusia 49 tahun tersebut meyakinkan kekesalan Dybala merupakan hal biasa di dalam skuat.
"Tak terjadi apa-apa, para pemain bisa marah ketika dicadangkan. Hal yang paling penting adalah ketika mereka di lapangan, mereka sudah melakukan pekerjaannya," ujar Allegri.
Ia juga tidak akan mengambil secara personal kekesalan Dybala terhadapnya.
"Saya baru marah jika pemain tidak ingin menjabat tangan rekan-rekannya di tim ketika ditarik keluar karena mereka harus menunjukkan respek terhadap para pemain," terang Allegri.
"Jika mereka (para pemain) marah dengan pelatih, itu bukan masalah karena nanti akan mereda. Kami terbiasa dengan hal ini. Saya juga pernah menjadi pemain."
(har)